Demak – Setelah ditemukannya media isolator (plastic hitam tebal) pada meja kristalisasi lahan garam produksi garam bisa naik drastic. Media Isolator ini ditemukan dan sosialisasikan oleh Sudarto Kepala Balai Besar PPI Semarang. Media ini telah di uji cobakan di lahan garam warga desa Kedungmutih kecamatan Wedung kabupaten Demak. Hasilnya cukup menggembirakan bagi petambak garam.
“ Penggunaan media isolator ini memang menguntungkan. Garam yang dipanen ada peningkatan 30 – 40 persen. Selain itu waktu pemanenan juga lebih cepat “, kata Hanif (49) pekerja pembuat garam asal desa Teluk Wetan pada kabarseputarmuria.
Sebagai pekerja di sector garam Hanif sudah lebih dua puluh tahun menggarap lahan. Namun dia mengaku baru melihat peningkatan hasil garam yang signifikan setelah menggunakan media isolator. Meskipun harus merubah konstruksi tambak namun peningkatan hasil bisa menutup biaya operasional.
“Media isolator yang di perkenalkan pak Darto memang harganya cukup mahal. Namun segi kualitasnya cukup bagus per meja ukuran kecil saja butuh biaya sekitar Rp 6 juta rupiah. Jika meja kristalnya 6 buah bisa di hitung sendiri “, kata Hanif.
Namun demikian jika dibandingkan dengan produk lain . Media Isolator yang diperkenalkan pak Darto lebih awet dibandingkan produk lainnya. Sebagai contoh plastic bantuan PUGAR tahun 2014 ini ketika di pakai sudah banyak yang sobek. Akibatnya beberapa petambak tidak mempergunakan plastic untuk meja kristalisasi .
“ Plastik bantuan Pugar itu dipergunakan untuk menutup kebocoran tambak. Tidak dipergunakan untuk meja kristalisasi. Jika dipaksakan dipakai sebentar saja sudah sobek “, tambah Hanif.
Musa Abdillah petambak garam yang juga Ketua Kelompok “ Lancar Barokah” membenarkan hal tersebut. Kelompoknya memang telah ada kerjasama dengan Pak Darto. Setelah lahannya dijadikan demplot dan berhasil meningkatkan hasil garam maka anggota kelompoknya tertarik untuk alih teknologi menggunakan media Isolator ini.
“ Tahap awal ini memang kami arahkan untuk mencoba satu lahan kristalisasi dulu. Setelah nanti tahu hasilnya terserah mereka untuk alih teknologi secara keseluruhan atau bertahap.Intinya penggunaan media Isolator dari pak Darto menguntungkan petambak garam “, tutur Musa Abdillah.
Musa Abdillah mengatakan di gudangnya sudah tersimpan puluhan ton garam dengan kualitas bagus. Garam itu di simpan dalam gudang karena harga cenderung turun. Harapannya garam tersebut akan dijual setelah ada peningkatan harga garam.
“ Biasanya harga garam akan beranjank naik ketika musim penghujan tiba. Sehingga saat ini petambak tidak menjual garam pengepul tetapi dimasukkan dalam gudang penyimpanan”, tandas Musa. (Muin)