Demak – Dalam rangka mengisi program kegiatan KKN (Kuliah Kerja Nyata ) , mahasiswa Unnes Semarang member les atau pembelajaran tambahan di SD Kedungmutih. Les diselenggarakan 3 hari dalam seminggu dilaksanakan usai shalat Maghrib. Tujuan dilaksanakannya les itu adalah memberikan tambahan materi pelajaran kepada siswa kelas 3-5. Selain itu juga melatih belajar bersama atau berkelompok.
“ Untuk les itu program bidang pendidikan , selain itu masih ada program sarana prasarana , Kesehatan dan juga ekonomi masyarakat. Itu semua kami lakukan bersama sesuai dengan kemampuan masing-masing “ ujar Vega Ketua Tim yang mahasiswa Sastra Inggris pada kabarseputarmuria.
Vega mengatakan untuk program sarana prasarana sasaran tim adalah membuat papanisasi lingkungan. Salah satu contohnya adalah membuat papan himbauan untuk tidak membuang sampah sembarangan. Dengan adanya papan itu diharapkan warga tidak membuang sampah dimana saja terutama tempat umum . Apalagi di fasilitas umum yang sering dilewati dan digunakan bersama-sama.
“ Salah satunya kita tempatkan di embung yang biasanya digunakan untuk MCK . Kami lihat tampak sampah berceceran di mana-mana. Selain menganggu pemandangan juga kesannya kotor dan tidak sehat “, tambah Vega.
Untuk bidang kesehatan tim akan memfokuskan pada kegiatan Pos Yandu di desa. Bekerjasma dengan Bidan desa setempat dan juga Kader Yandu tim akan menggerakkan warga masyarakat rajin datang ke Pos Yandu. Kesadaran warga untuk datang ke Pos Yandu masih minim . Masyarakat perlu pendekatan agar mereka dengan sadar dan suka rela untuk datang ke Pos memeriksankan balita ,Bumil dan Lansia.
Menurut Vega selama sebulan lebih tim yang beranggotakan lima mahasiswa mendapatkan banyak pengalaman yang bermanfaat. Selain itu mendapatkan banyak kendala yang menghadang. Diantaranya kesadaran warga untuk bergotong royong amat minim. Sehingga tim menggerakkan warga agak kesulitan. Namun demikian hal itu sedikit demi sedikit bisa teratasi setelah ada pendekatan ke masyarakat.
“ Nah untuk pembelajaran tambahan khususnya bahasa , siswa kurang faham mengenai ejaan dan juga penulisan. Penempatan huruf besar dan kecil belum dikuasai. Sehingga kamipun memberikan pembetulan agar sesuai dengan ejaan yang benar “, kata Vega menutup sua. (Muin)
TOKO BUKU DAN KITAB SUPER LENGKAP
ALAT TAMBAL BAN BAKAR SUPER CEPAT
MENCUCI TANPA SABUN SUPER HEMAT
MAINAN MURAH SERBA 1000 RUPIAH