Demak – Desa Bungo kecamatan Wedung kabupaten Demak saat ini merupakan salah satu desa terdampak krisis air bersih. Sehingga jika musim kemarau tiba warganya harus membeli air bersih dari penjaja air yang ider setiap hari untuk minum dan memasak . Untuk keperluan mandi dan cuci mereka mengandalkan sumur bor yang airnya masin.
“ Habis gimana lagi jika kebutuhan mandi dan cuci harus membeli semua . Kita harus keluar banyak satu jrigen air bersih disini sudah Rp 4 ribu. Setiap hari untuk keperluan memasah dan minum kita harus beli 1-2 jrigen “, tutur ibu Mastini pada kabarseputarmuria.
Ditemui saat mengambil air masin dari sumur bor pinggir jalan jalan. Ibu Mastini mengatakan. Air meskipun tidak tawar air yang berasa asin itu sehari-hari digunakan untuk mandi dan mencuci di rumah. Sehari ia bisa bolak-balik ke sumur bor bantuan pemerintah itu dengan membawa dua ember plastic. Meskipun tidak tawar air dari sumur bor itu jernih dan bersih.
“ Biar berasa asin tapi airnya bersih untuk cuci dan mandi. Di rumah tidak ada sumur . Ya terpaksa ambil air di sumur bor ini lumayan bisa untuk mandi terakhir bilas dengan air tawar”, tutur Ibu Mastini.
Bu Mastini mengatakan di desa Bungo ada puluhan sumur bor yang kesemuanya mengeluarkan air masin. Selain sumur bantuan pemerintah di beberapa titik warga desa yang tergolong mampu membuat sendiri secara swadaya. Sumur bor itu cukup berguna jika musim kemarau tiba. Kolam atau saluran air semuanya mengering.
Saat ini pipa PDAM Demak telah dipasang di depan rumah warga. Namun karena belum adanya kucuran air dari PDAM maka warga krisis air bersih terus terulang jika musim kemarau tiba. Warga sangat mengharapkan air bersih mengucur deras di rumah-rumah mereka. Sehingga warga tidak kesulitan lagi mendapatkan air bersih.(Muin)
TOKO BUKU DAN KITAB SUPER LENGKAP
ALAT TAMBAL BAN BAKAR SUPER CEPAT
MENCUCI TANPA SABUN SUPER HEMAT
MAINAN MURAH SERBA 1000 RUPIAH