Pati– Bupati Pati terpilih, Sudewo, melakukan peninjauan dan survey beberapa lokasi dalam Kota Pati, antara lain ruas jalan Jenderal Sudirman arah Kudus, GOR Pesantenan-Puri, Stadion Joyokusumo dan Gedung Kesenian, serta Alun-alun Kembangjoyo, Jumat (24/01/25).

Kegiatan Sudewo dengan didampingi pejabat Kementerian PUPR Balai Cipta Karya Wilayah Jateng, Plt Kepala DPUTR Riyoso, pejabat Dinporapar Pati dan konsultan perencanaan kota yang profesional. Kegiatan itu dalam rangka akselerasi pembangunan yang diprioritaskan pada penataan Kota Pati dan fasilitas umum yang ada.

“Hari ini, saya melakukan survey untuk penataan Kota Pati didampingi Kementerian PUPR Balai Cipta Karya, PUTR Pati dan Konsultan Perencanaan Kota yang profesional”, kata Sudewo, Jumat (24/01/25).

Jalan Jenderal Sudirman, mulai Puri hingga Margorejo, ungkap dia, direncanakan akan dibangun dua lajur dan di tengahnya dibuat taman pada median jalannya.

“Trotoar juga akan kami bangun. Semua trotoar dalam Kota Pati ini sangat tidak layak karena dibuat naik-turun, sangat ekstrim. Hingga tdk ada yang mau melewati atau berjalan kaki di atasnya karena beresiko. Drainasenya juga kami lihat dan akan dibenahi”, tambahnya.

Sudewo mengungkapkan, trotoar akan dibangun dengan sebaik-baiknya guna memberi rasa nyaman dan humanis. Termasuk akan membangun trotoar yang rapi dan dapat dipakai para pedagang kaki lima, layaknya trotoar Jalan Malioboro-Yogyakarta.

GOR Pesantenan-Puri, juga mendapat perhatian serius. Setelah meninjau gedung olah raga tersebut, Sudewo berkeinginan untuk merenovasinya, sehingga menjadi tempat berolahraga yang nyaman bagi masyarakat.

“GOR Pesantenan akan kita benahi. Tampak tidak terurus dan tidak terpelihara”, ungkapnya.

Selanjutnya, rombongan menuju komplek Stadion Joyokusumo untuk melihat fasilitas yang ada, termasuk Gedung Kesenian yang posisinya ada diantara sarana olah raga.

Peninjauan dilanjutkan ke Alun-alun Kembangjoyo, turut Kelurahan Kalidoro. Sudewo menilai, ada salah perencanaan dalam pembangunan ruang publik yang digunakan untuk berjualan para pedagang kaki lima, sehingga tidak berfungsi dengan baik.

“Kami bersinergi dengan pemerintah propinsi dan pemerintah pusat untuk mendukung terwujudnya perencanaan tata kota. Insyaallah, tahun 2025 ini sudah terealisasi meskipun belum bisa seluruhnya. Tetapi konsep atau masterplan-nya sesuai roadmap bisa berjalan”, tandas Sudewo.(Her@Us)