Pak Miskan ( baju hitam ) dan beberapa temannya Njagong ditanggul sungai SWD 2

Jepara – Desa Kedungmalang kecamatan Kedung merupakan salah satu desa Nelayan di Jepara . Warganya yang mempunyai pekerjaan melaut ini hanmpir separuhnya mencapai ratusan orang. Perahu perahu mereka terlihat di sepanjang sungai SWD 2 di Desa itu.

Namun sudah seminggu ini warga tidak bisa melaut karena laut ombak . Selain itu karena kemarau panjang kemarin penghasilan mereka tidak sebanyak jika musim penghujan . Tetapi di musim penghujan mereka harus waspada jika laut ombak mereka harus istirahat dahulu.

“ Musim kemarau kemarin hasil laut tak sebanyak musim kemarau yang lalu. Akibat kemarau panjang laut hasilnya tidak ada . Mudah mudahan musim hujan ini ada hasil yang bagus. Meski sudah seminggu ini kita tidak melaut karena laut ombak”, kata pak Miskan nelayan warga desa Kedungmalang RT 03  RW 01 pada kabarseputarmuria Minggu 11/2/2024.

Miskan mengatakan , tahun ini hasil nelayan tak sebanyak tahun kemarin . Sehingga tahun ini nelayan tidak mempunyai simpanan karena bekal untuk melaut dengan hasil selisihnya tidak seberapa. Setiap hari keluar rumah melaut tidak setiap harinya dapat hasil beberapa hari kadang harus tombok.

“ Untuk bekal miyang setidaknya harus keluar uang Rp 800 – 1 juta untuk beli bahan bakar , bekal dan keperluan lain. Jika sedang bagus kadang bisa dapat hasil Rp 1,5 – 2 juta. Kadang juga kurang dari bekal ya yang namanya nelayan hasilnya tidak tentu setiap harinya “, tambah Miskan.

Meskipun tak tentu hasilnya namun Miskan menambahkan , jika dihitung tahunan penghasilan nelayan lebih dari cukup untuk menghidupi keluarga. Selain untuk kebutuhan belanja harian juga bisa untuk memperbaiki perahu , memperbaiki rumah dan kebutuhan tak terduga lainnya.

“ Ya saya ingat nelayan jaya ketika Presidennya pak Habibi dan Gus Dur harga ikan bagus dan hasil banyak . Sehingga ketika itu nelayan banyak yang bisa memperbaiki rumah , membeli kendaraan dan yang lainnya . Kalau saat ini hasilnya biasa saja cukup untuk makan saja “, kata Miskan lagi.

Miskan dan beberapa temannya yang duduk duduk di tanggul berharap pemerintah memikirkan Nasib nelayan utamanya ketersediaan bahan bakar selain itu harganyapun harus terjangkau dan tidak naik terus. Selain itu berharap bantuan untuk kesejahteraan nelayan.

“ Usul saya ya gimana bahan bakar belinya mudah dan selalu ada . Harganya jangan dinaikkan saat ini kalau saya beli perliter Rp 7.500. Kasihan nelayan harga ikan tidak naik tetapi BBMnya dinaikkan kalau bisa ya stabil gitu “, tutup miskan. (Pak Muin)