Jepara – Hari Kamis 24/8/2023 sejumlah pejabat Jepara diantaranya Ketua DPRD Jepara Guz Haiz hadir dakam acara Panen Perdana Melon premium di desa Sidigede kecamatan Welahan . Panen Melon yang dikemas dalam bentuk wisata petik buah melon ini sekaligus menujukkan keberhasilan petani millenial yang bernama Awang Budi Setiawan (28) .
Pemuda asal Sidigede, Kecamatan Welahan, Kabupaten Jepara berhasil mengembangkan pertanian modern untuk tanaman melon dengan menghasilkan melon-melon premium dari kebunnya.
Di kebun seluas 1.100 meter persegi miliknya, pada awal tahun 2023 ia mempersiakan lahan yang dulunya ditanami jagung. Beralih ditanami dengan bibit tiga jenis melon, yakni melon Inthanon dari Belanda, melon Sakata dari Jepang, dan melon sweetnet dari Thailand.
Green house yang berdiri di area persawahan jagung ini terdapat 2.159 lubang tanam bibit melon. Perawatan yang dilakukan dalam menanam melon ini menggunakan sistem modern. Selain di dalam rumah rumahan cara pengairannya menggunakan irigasi tetes memanfaatkan pipa pipa pralon.
Hasilnya terbukti sangat mendukung untuk budi daya melon premium dengan kualitas super. Setara dengan melon-melon yang diekspor dan dijual di supermarket. Paling besar beratnya ada yang mencapai 4 kilogram
”Melon ini segmentasi pasarnya memang beda, tapi sangat sangat disukai banyak orang,” ungkap Awang saat panen perdana yang dihadiri Ketua DPRD Jepara Haizul Maarif dan Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Diyar Susanto, Kamis (24/8/2023).
3 hari Ludes Terjual
Hari Minggu 27/8/2023 kabarseputarmuria mencoba melihat dari dekat wisata petik buah Melon di Melonesia Farm ini. Namun sampai di lokasi di pintu masuk tertulis di papan buah sudah habis terjual.
Namun pohon melon masih ada dan tampak daunnya besar besar namun kebanyakan buah sudah terpotong. Ada beberapa pohon yang masih tampak buahnya namun ada kertas tertulis Sudah Terjual.
” Mohon maaf semua buah sudah terjual .Kalau mau masuk silakan untuk lihat lihat .Hari Sabtu kemarin semua buah melon sudah terjual itu yang masih tunggu diambil yang pesan “, kata Mashudi (54) ayah Awang pada kabarseputarmuria.
Mashudi mengatakan sawah yang ditanami melon sekarang dulunya ditanami padi dan jagung. Putranya yang Sarjana Pendidikan mencoba inovasi baru menanam melon denga sistem modern. Ia mendapatkan pengalaman dari Blitar mulai dari bibit obat dan teknik penanaman dan perawatan dari sana. Setelah dicoba ditanam dan dirawat dengan baik hasilnya sangat bagus.
” Apalagi ketika panen dikemas dalam bentuk wisata petik buah melon antusias warga sangat luar biasa. Dalam waktu tiga hari saja kurang lebih 2.000 an buah melon ludes terjual. Ya karena kualitas bagus perkilonya mencapai Rp 30 – Rp 35 ribu “, tambah Mashudi.
Dengan keberhasilan panen perdana melon yang dikelola putranya itu Mashudi optimis jika petik buah melon ini terus bisa dijalankan. Adapun teknik penanamannya tidak serempak sehingga wisata petik buah melon di desa Sidigede ini terus berkelanjutan. Harapannya luas kebun ini bertambah dari waktu ke waktu seiring dengan pertambahan kebutuhan konsumen .(Muin)