Gambar gula dan Rokok poden yang di unggah di Grup Info Seputar Jepara
Jepara – Jepara memang keras dalam soal tradisi orang punya gawe baik Mantu ataupun khitan . Untuk lamaran dari manten pria kepada manten wanita sangat wah sehingga sering viral di media sosial.Untuk liburannya hampir semua yang punya gawe nanggap orkes ndhangdhut.
Tidak itu saja soal sumbang menyumbang kepada orang yang punya gawe yang lazim disebut buwuh. Di Jepara juga istimewa jika diluar jepara kebanyakan berupa amploan uang lebih dominan.Namun di Jepara justru barang berupa gula dan Rokok lebih dominan. Uniknya undangannya juga sekalian atau pasangan suami istri.
” Kalau di tempat saya undangan orang punya gawe rata rata pasangan suami istri yang di undang .Kelihatannya di Jepara sudah tradisi buwuh ya suami istri datang ke yang punya gawe.Kalau di luar Jepara yang suami istri biasanya saudara dekat atau teman yang akrab yang datang berdua”, kata Ahmad Munif warga desa Geneng kecamatan Batealit kabupaten Jepara pada kabarseputar muria Selasa 16/5/2023.
Untuk sumbangan memang hampir semua bentuk barang . Yang undangan laki laki biasanya membawa rokok Sukun Filter dan tamu perempuan membawa gula pasar. Adapun rokok yang diberikan kepada yang punya gawe 1 pres atau 10 bungkus. Untuk gula pasir biasanya paling sedikit 4-5 Kilogram yang biasanya dibawa dengan ember.
” Entah sejak kapan saya tidak tahu karena asli saya Demak dan sudah tinggal di Jepara sekitar 10 tahun. Mau tidak mau saya juga ikut tradisi di Jepara jika buwuh ya berdua saya bawa rokok nyonya bawa gula .Jika pas ramai undangan punya gawe misalnya mau tidak mau ya harus bawa sehari bisa 3-5 kali. Di rumah tidak ada persiapan ya harus diadakan meski harus pinjam atau ngebon ” , tambah Ahmad Munif.
Padahal dengan sistem buwuh dengan barang yang punya gawe harus sibuk dari awal punya gawe hingga usai .Awal mempersiapkan menerima tamu dan usai harus menghitung perolehan barang untuk kembali ditukarkan uang atau menjual poden.Menjual poden juga gampang gampang susah pastinya harga akan terpaut Rp 1.000 rupiah perkilo untuk gula pasir atau rokok.
” Jadi ketika orang punya gawe gula dan Rokok sering berputar saja dari tangan ke tangan. Rokok dan gula tidak dikonsumsi namun berfungsi sebagai pengganti uang buwuhan saja “, imbuh Munif lagi .( Muin)