Jepara-Penghentian TV analog dan migrasi ke TV digital membuat pedagang STB dadakan
mendapat penghasilan. Ya banyak pedagang STB dadakan disetiap tempat. Orang yang belum pernah menjual atau tidak punya toko atau konter kini bisa menjual STB dengan mudah.
Mereka adalah para spekulan atau pedagang barang lain namun ketika orang ramai mencari STB iapun beralih berdagang STB. Dari penjualan STB ini mereka rata rata mendapat penghasilan yang lumayan besar. Tanpa adanya harga eceran tertinggi membuat mereka leluasa menjual dagangannya.
Taufik (45) warga RT 012 RW 01 desa Kedungmutih kecamatan Wedung sehari harinya menjual peralatan nelayan. Namun ketika orang ramai ramai cari STB iapun beralih menjual STB. Ia mempunyai adik di Jakarta yang bertugas kulakan STB di Jakarta. Setelah barang siap kemudian di paketkan lewat bis dari Jakarta.
“Alhamdulillah kalau tidak salah hitung saya sudah habis sekitar 200 STB. Merknya macam
macam tergantung stok dari Jakarta. Adik saya yang belanja di sana saya yang menjual disini.
Pengiriman barang via bis dari Jakarta kalaudari sana sore pagi sudah nyampai disini sebaliknya dari sana pagi sore sudah sampai disini “, kata Taufik pada kabarseputarmuria Sabtu 10/12/2022
Untuk harga jual STB ini tergantung harga umum di Demak dan di jepara. Harga eceran STB iniĀ selalu fluktuatif yang bisa dipantau lewat media social. Selain itu haraga STB ini juga dapat dipantau melalui laman penjualan onlne seperti lazada,bukalapak,shopee, Toko pedia dan banyak lagi yang lain.
” Yang saya jual pertama ada merk matrik, luby dan merk china yang lain untuk harga tanpa
donggel mulai dari Rp 280 ribu-350 ribu. Adapun keuntungan tergantung dari siapa yang beli dijual lagi atau dipakai sendiri. Jadi keuntungannya per STB rata-rata Rp 20 ribu-Rp 50 ribu ” aku Taufik.
Dengan adanya kebijakan pengalihan TV analog ke digital membuat penjualan STB ini naik
drastic. Hal itulah yang membuat harga STB juga mengalami kenaikan yang tajam. Harga yang ditawarkan para penjual STB dadaka kadang tertalu tinggi Sehingga mereka mendapat keuntungan yang besar disaat kesulitan mencari STB.
” Ya seperti harga masker yang lalu harga naik berlipat lipat saat kita butuh. Begitu juga harga
STB ini tapi gimana lagi kita ambilnya juga sudah tinggi. Kita ambil untungĀ ya normal norma atau standart saja”, kata Taufik menutup sua. (Muin).