Pati  –  Makin seringnya terjadi kecelakaan nelayan ketika sedang melaut, Badan Meteorologi Klimatologi menggelar Sekola Lapang Cuaca Nelayan (SLCN 2022).

Kegiatan Sekolah Lapang Cuaca Nelayan diikuti oleh 100 nelayan dari wilayah Kecamatan Tayu dan Kecamatan Dukuhseti, dibuka oleh Kepala BMKG Dwikorita Karnawati bersama Anggota Komisi V DPR RI, Sudewo. berlangsung di Pendopo Kantor Kecamatan Tayu. (10/08/2022).

Hadir di acara itu Wakil Ketua DPRD Kabupaten Pati Hardi, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Pati, Martinus Budi Prasetya, pejabat Dinas Kelautan dan Perikanan, serta Forkopimcam Tayu.

Pembukaan SLCN 2022 ditandai dengan pemukulan gong oleh Sudewo didampingi Kepala BMKG dan disambung dengan penyematan kartu tanda peserta kepada perwakilan nelayan.

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati mengatakan, beberapa tahun terakhir ini kondisi iklim sangat beragam dan tidak menentu sehingga menjadi tantangan utama dalam prakiraan cuaca dan iklim diberbagai sektor.
Mengusung tema ‘Dengan SLCN Mewujudkan Nelayan Hebat, Selamat dan Sejahtera’,

Dwikorita meyakini bahwa dengan memahami informasi cuaca secara tepat, nelayan dapat mengambil keputusan tepat dalam strategi melaut guna meningkatkan keselamatan dan hasil tangkapan, sehingga kesejahteraan juga meningkat.

Sementara itu, Anggota Komisi V DPR RI, Sudewo mengungkapkan, diselenggarakannya SLCN tersebut bertujuan agar nelayan dapat mengetahui informasi tentang kondisi cuaca, tingkat gelombang laut dan titik lokasi keberadaan ikan di tengah laut.

“Tujuannya adalah nelayan dapat menambah ilmu pengetahuan dalam mencari ikan. Akan sangat efektif untuk nelayan dalam melaut mencari titik keberadaan ikan. Ikan akan dapat diketahui lokasinya, jadi tidak perlu muter-muter dan berspekulasi dalam mencari ikan. Juga mengurangi tingginya resiko kecelakaan di laut,” terangnya

Sudewo, wakil rakyat asal Pati yang duduk sebagai anggota DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra berharap, kegiatan ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh nelayan yang mengikuti SLCN 2022 di Pati.

“SLCN ini Ikuti secara serius untuk menambah ilmu pengetahuan agar maksud dan tujuan sekolah ini betul-betul bisa tercapai. Sampaikan hasil dari SLCN ini kepada nelayan yang laen, karena belum tentu semua nelayan yang Laen itu punya kesempatan untuk hadir. Mudah- mudahan tahun yang akan datang kita adakan lagi”. Pungkasnya ( Agus /Oedy )