Jepara – Bekerja apapun jika dijalani dengan senang hati akan membawa kebahagiaan hati.Itulah yang kini dijalani Pak Di asli Solo yang kini tinggal di Jepara. Puluhan tahun bekerja sebagai Juru Parkir dan saat ini masih menunggui tempat parkir Kantor Samsat Jepara bersama dengan satu temannya.
” Dulu satu tempat ini saya dibantu dengan tiga orang ,namun semenjak ada pelayanan samsat keliling makin lama yang parkir semakin sedikit .Untuk mengurangi pengeluaran tenaga kita kurangi “, kata Pak Di pada kabarseputarmuria Selasa 2/7/2022.
Sebelum jadi juru parkir di Jepara Pak di sudah duluan kerja parkir di Semarang .Berbagai kantor dan jalan sudah pernah ia singgahi .Pahit getir sebagai juru parkir juga ia rasakan. Penghasilan besar dan juga tombok juga pernah ia jalani. Itu semua ia jalani senang hati hingga saat ini.
” Ya yang penting badan sehat kita bersyukur sekali .Dapat banyak ya syukur dapat sedikit ya harus disyukuri .Itulah prinsip saya dalam bekerja “, tambah pak Di sambil tersenyum.
Jadi juru parkir harus sabar dalam menjalani pekerjaan karena menemui banyak orang. Ada orang yang gampangan dan tidak pelit uang parkir kadang lebih tidak diminta .Kadang ketemu orang yang pelit bahkan tidak mau memberi uang parkit sehingga nyelonong saja. Bahkan ada juga yang pura pura tidak tahu kalau ada petugas parkir.
” Kita parkir di sini ya membayar retribusi pada pemerintah setiap tahunnya . Jadi ya butuh modal gitu seperti pekerjaan lainnya. Keuntungan kita ya pasti ada karena kita keluar tenaga sebagai ganti kita kerja harian. Penghasilannya dulu dan sekarang lebih banyak dulu “,kata Pak Di lagi.
Markir di Samsat Jepara ini ramainya jika tanggal muda warga Jepara banyak yang membayar pajak.Tanggal tua pembayar pajak mulai sepi jadi hasil parkir ya berkurang banyak. Meskipun begitu pekerjaan ini akan ia tekuni sampai ia tak kuat lagi. Juru parkir baginya pekerjaan yang memberi berkah untuk keluarganya. (Fatkh.M)