Demak – Selain tukang ojek online saat ini masih bertahan tukang ojek pangkalan. Salah satu yang berprofesi sebagai tukang ojek pangkalan adalah Ashar (55) warga desa Babalan kecamatan Wedung. Ia menekuni pekerjaan mengantar orang ini sudah puluhan tahun. Profesi tukang ojek ini menjadi salah satu tumpuan ekonomi keluarganya.

Pekerjaan sebagai tukang ojek ini sudah menghidupi keluarganya . Selain ia masih ada puluhan warga desa babalan yang berprofesi sebagai tukang ijek pangkalan. Setiap hari ia bolak-balik dari desanya mengantar para bakul yang menjual ikan atau berbelanja ke pasar baru desa Kedungmutih . Kadang ia juga  mengantar oaring untuk keperluan lain.

“ Kalau di hitung hitung saya sebagai tukang ojek sudah lebih  10 tahun . Saya keluar dari rumah mulai jam 3 pagi mengantar orang jual ikan ke pasar baru Kedungmutih. Setelah itu istirahat dan mengantar orang lagi sekitar jam 5 pagi  sampai sekitar jam 12 siang “, kata Ashar pada kabarseputarmuria  Rabu (16/3).

Ashar mengatakan bekerja sebagai tukang ojek hasilnya bisa untuk menghidupai keluarganya . Sehari jika kondisi ramai bisa mendapatkan Rp  100 ribu kadang juga lebih. Namun jika kondisi sepi sehari tak lepas Rp 75.000. Di sela sela tidak ngojek ia bisa bekerja serabutan dan bisa mendapatkan tambahan penghasilan .

Meskipun warga sudah banyak yang mempunyai kendaraan roda dua tetapi pekerjaan sebagai tukang ojek pangkalan ini masih prospektif atau terbuka bagi siapa saja. Setiap hari masih banyak warga yang butuh diantar ke pasar , berobat ke puskesmas dan dokter dan keperluan lain yang butuh pengantaran. Jadi siapa saja yang ingin jadi tukang ojek masih terbuka lebar. (Muin)