Jepara – Desa Merdeka : Jika anda kebetulan jalan-jalan ke dukuh bandengan desa Surodadi kecamatan Kedung kabupaten Jepara pasti melewati mini market kecil dipinggir jalan.Seperti layaknya mini market di kota jika kita belanja tinggal ambil sendiri . Barangnya juga ditata rapi di rak-rak jadi kita tinggal pilih barang yang kita inginkan.
“ Meski di desa saya mencoba toko kelontong ini saya konsep sebagai mini market. Jadi pembeli tinggal ambil sendiri barang yang diinginkan. Bayarnya disini namun saat ini belum ada struk khusus “, kata H.Yusuf pemilik “Central” mini market desa Surodadi pada FORMASS, Rabu (12/3).
H. Yusuf mengatakan , awalnya ia membuka toko kelontong kecil tahun 1999 yang lalu. Kios kecil dipinggir jalan itu ia isi barang-barang kebutuhan sehari-hari karena modal yang terbatas. Meski kecil namun barangnya komplit sehingga toko kelontong itu berkembang dengan sendiri.
Tahun 2005 dia mendapatkan bagian rumah dari keluarganya.Saat itulah ide membuat mini market mulai muncul. Ruangan tamu rumahnya ia sulap menjadi mini market dengan beberapa rak karena modal yang terbatas. Untuk menambah modal ia “nempil” keponakannya yang pinjam ke BRI.
“ Nah setelah mini market mulai jalan saya terpikirkan untuk mensertifikatkan rumahnya saya sebagai agunan. Akhirnya saya tidak nempil lagi ke BRI tetapi ambil sendiri meski awalnya kecil “, aku H. Yusuf.
Dari modal pinjaman BRI itulah ia mulai menambah rak-rak dagangannya dengan perlahan-lahan. Barang-barang mulai ia lengkapi sehingga sekali datang semua kebutuhan ada. Sesuai dengan namannya “Central” ia mengharapkan mini marketnya sebagai pusat kebutuhan warga masyarakat.
“ Alhamdulillah mini market yang saya rintis sepuluh tahun yang lalu terus berkembang hingga sekarang. Dulu hanya satu bangunan ini tetapi kini telah menjadi dua bangunan di seberang itu “, tambah H. Yusuf.
Dengan konsep ambil sendiri itulah yang menjadikan warga sekitar desa Surodadi mencoba mampir ke mini marketnya. Selain itu ia juga menjaga kekomplitan barang yang di jual. Sehingga banyak warga desa lain yang mencoba mampir.
Selain barang-barang consumer good seperti di super market kota. Ia juga menambah barang-barang lain seperti alat listrik, bensin, oli , onderdil mesin dan masih banyak lagi yang lain.Bahkan peralatan untuk memancing juga tersedia.
Dari membuka usaha mini market ini menurut H. Yusuf selain pemasukan keluarga lancar juga bisa menunaikan ibadah Haji berdua dengan istrinya di tahun 2012. Ini semua berkat keuletan dan juga kerajinan dalam menjaga usahanya.
Dia mengaku saat ini dia masih mengandalkan BRI sebagai pemasok modal mini marketnya. Jika dihitung dia bermitra dengan BRI sudah lebih sepuluh tahun . Oleh karena itu jika pinjamannya lunas iapun mengajukan kembali .
“ Ya resepnya mudah , semua usaha itu harus dijalankan dengan ketekunan dan juga keberanian”, kata H. Yusuf menutup sua. (Muin)