Pemalang– Dalam rangka melaksanakan program kerja KKN RDR Ke-77 UIN Walisongo Semarang, mahasiswa kelompok 110 mengadakan webinar sex education secara daring pada Rabu, 12 November 2021.

Sex education merupakan suatu hal yang tak pernah terpisahkan dalam kehidupan. Untuk memberikan pemahaman kepada para remaja baik laki-laki maupun perempuan mengenai sex education biasanya muncul kekhawatiran dari orang tua maupun sekolah, jika anak remaja diberikan pendidikan seksualitas maka mereka akan “terjerumus” untuk mencoba, inilah bagian dalam persepsi yang harus diluruskan, oleh karena itu, webinar sex education ini mengusung tema “sex education, mendidik atau menjerumuskan?”.

Tujuan diadakannya webinar ini adalah untuk memberikan pendidikan tentang seksualitas kepada para remaja. Webinar ini bukan hanya memberikan informasi tentang apa itu seks tetapi juga menumbuhkan perasaan dan kemampuan bertanggungjawab dalam diri remaja untuk membuat keputusan seksualnya berdasarkan informasi yang kredibel dan nilai-nilai yang ddianut

Webinar sex education ini diikuti oleh kurang lebih 52 peserta. Tidak hanya dari UIN Walisongo Semarang saja, dari instansi lain seperti Institut Ilmu Al-Quran Jakarta, IAIN Pekalongan, UNISNU, Universitas Kristen Satya Wacana salatiga, Institut Agama Kristen Negeri Tarutung Sumatera Utara, Universitas Kebangsaan Republik Indonesia Bandung, Universitas Islam Negeri Raden Mas Said Surakarta dan masih banyak lainnya.

Pada webinar kali ini disambut oleh DPL KKN kelompok 110 yang mengatakan bahwa tema yang diangkat sangat menarik

“10 tahun yang lalu masih sangat tabu membicarakan tentang sex education padahal di negara lain menjadi fitrah, isu yang sangat menarik untuk menyadari tentang sex education dan ilmu yang melindungi kita serta adek-adek kita”

 

Kak Musdalifah Sasia S. Psi yang merupakan narasumber dalam webinar ini menyampaikan tujuan utama mengetahui sex education

“Agar sehat secara sex yaitu dengan sejahtera secara fisik, emosi, dan sosial. Lalu bagaimana agar sejahtera? Yaitu perlu adanya sikap positif dan hormat” 

Waktu yang tepat dalam memberikan pendidikan seksual adalah sejak masa dini/anak-anak, namun perlu memahami perkembangan sex education sesuai dengan umurnya. Siapa yang berperan dalam mengajarkan sex education? Dalam slide presentasi pemaparan kak musdalifah disebutkan yang pertama yaitu keluarga/orang terdekat seperti memberikan informasi terhadap perubahan-perubahan yang dialami anak, yang kedua yaitu lingkungan sekolah yang memberikan pengenalan organ-organ reproduksi.