Demak – Hujan deras sesekali di bulan Oktober ini membuat harga garam di tingkat petambak di Jepara dan Demak harganya mulai naik. Panen perdana harga garam hanya Rp 25-35 ribu setiap keranjangnya (isi 80 Kg ) kini naik menjadi Rp 50 ribu . Hal ini disambut gembira sebagian petambak garam meski membuat garam di tahun ini sulit karena sering hujan.

“ Ya harga mulai naik karena membuat garam pada tahun ini agak sulit karena sesekali masih ada hujan yang cukup deras. Sehingga produksi tidak maksimal dan juga mutunya tidak begitu bagus karena waktu ambil garam yang cepat “, kata Ahmad Nur petambak garam dari desa Kedungmutih yang menggarap lahan di Jepara.

Dilahan garam pinggir jalan Kedungmalang – Semat Jepara pak Nur mengatakan , harga garam di bulan Oktober ini sudah ada kenaikan meskipun tidak banyak . Ya sekitar Rp 20 ribu setiap kwintalnya . Sehingga beberapa petambak garam menjual hasil garam panenan tahun ini. Namun ada beberapa yang justru tidak menjualnya dan langsung dimasukkan ke dalam gudang garam di lahan mereka.

“ Ya tergantung petambaknya jika butuh uang garam habis panen langsung dijual ke pengepul. Namun jika ada simpanan auang garam langsung dimasukkan ke dalam gudang. Melihat cuaca yang kurang bersahabat membuat produsi garam tidak maksimal “, kata Pak Nur.

Hal sama dikatakan Hamim pertambak garam dari desa Kedungmutih , cuaca tahun ini kemarau masih ada hujannya. Kadang kadang suasana masih panas namun tiba-tiba mendung datang langsung hujan. Akibatnya banyak garam pertambak yang larut jadi air kembali karena belum sempat diangkut pengepul atau dimasukkan ke dalam gudang.

“ Cuaca tahun ini kemarau masih ada hujan sehingga ketika garam siap panen tiba tiba hujan jadi gagal di panen. Kita harus menunggu lagi 4-5 hari panas garam tumbuh kembali dan bisa di panen. Melihat kondisi seperti ini kita sulit mendapatkan garam kering “, kata Hamim yang pukuhan tahun menmbuat garam.

Menurut Hamim petambak garam saat ini tertolong dengan adanya geo isolator atau plastic hitam di lahan pemanenan garam . Meski hujan mengguyur di tengah panen garam namun dalam jangka 4-5 hari tak ada hujan garam kembali bisa di panen. Oleh karena itu penggunaan geo isolator saat ini suatu keharusan jika ingin produksi garam bisa maksimal. (Muin)