Jepara – Peringatan Haul ke-4 KH. Ali Irfan Mukhtar dilaksanakan secara sederhana di Hall SMA-SMK Islam Jepara pada Sabtu 22 Mei 2021 kemarin.
.
“Kegiatan Haul diawali dengan Khatmil Qur’an bin Nadhor yang dipimpin oleh Bapak Hudi, dosen Unisnu, kemudian Ziarah ke Makam Pak Ali di Pemakaman Randu Sampir Krapyak dan puncaknya dialog interaktif dengan tema meneladani toleransi dan keberagamaan Pak Ali”, kata Zakariya Anshori, ketua panitia haul kali ini.
.
Lebih lanjut, ia menjelaskan tujuan diadakannya haul adalah meneladani sikap dan perjuangan Pak Ali dalam mengembangkan toleransi dan moderasi keberagamaan.
.
“Latar belakang tradisi keberagamaan Bapak adalah NU dengan amaliyah nahdliyyah yang teguh, namun beliau menempuh gelar sarjana muda di IKIP Muhammadiyyah Solo (sekarang UMS) dan pernah mengajar di SR Masehi Jepara pada tahun 60-an” kata Mien Akhdieati, putri sulung Ali Irfan.
.
“Sosok bapak bagi kami adalah teladan yang sangat kompleks. Untuk itulah, setiap haul kami mencoba membingkai dengan tema tertentu. Tahun lalu kami membincangkan Bapak dari sisi pendidik, tahun ini mengambil tema toleransi dan moderasi keberagamaan”, kata Mien.
.
Dialog interaktif mengenai sikap toleransi keberagamaan Ali Irfan menghadirkan testimoni Kris Budianto (Jemaat GKMI Jepara, murid SR Masehi) dan Hendro Martojo (Bupati Jepara 2002-2012) melalui daring, serta KH. Masunduri (Ketua Baznas Jepara 2016-2021) dan KH. Fakhrurrozi (Ketua PD Muhammadiyah Jepara) secara luring.
.
“Pak Ali adalah teladan yang ikhlash, sederhana dan mempunyai tujuan hidup bahagia di dunia-akhirat”, kata Om Kris, panggilan akrab pengaransemen lagu Himne dan Mars UNISNU itu.
.
“Sikap hidup Pak Ali yang profesional, proporsional dan prosedural, kami warisi dan lakukan sampai sekarang”, pungkas Kris Budianto.