Bandung – Desa Merdeka : Untuk mengembangkan Desa Susu Percontohan guna mendukung pencapaian swasembada susu segar nasional, PT Frisian Flag Indonesia bekerja sama dengan PT Perkebunan Nusantara VIII (PTPN VIII) dan Koperasi Peternak Sapi Bandung Utara (KPSBU) secara resmi menandatangani nota kesepahaman (MoU).
Penandatanganan ini dilakukan di PT Frisian Flag Indonesia di Ciracas, Jakarta Timur, Jumat siang (22/11/13). Penanda tangan MoU, yaitu CEO Royal FrieslandCampina Cees’T Hart, Presiden Direktur Frisian Flag Indonesia Marco Spits, Direktur Utama PTPN VIII Dadi Sunardi, dan Ketua KPSBU Lembang Dedi Setiadi.
Menteri BUMN Dahlan Iskan dan Menteri Pertanian Belanda Sharon Dijksma yang menyaksikan penandatanganan itu, sekaligus memanfaatkan untuk saling lobi bisnis pertanian. Menteri Sharon ini sengaja datang untuk ikut mendukung Menteri BUMN terkait program swasembada.
“Kami bangga bahwa Menteri Pertanian Belanda dan Menteri Negara BUMN berkenan menyaksikan tonggak penting dari Program Desa Susu Percontohan,” ucap Cees’t Hart selaku CEO Royal FrieslandCampina.
Cees’t Hart juga menambahkan bahwa program ini merupakan bagian dari program Sustainability Dairy Development yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan lebih dari 10.000 peternak sapi perah lokal di pangalengan dan Lembang.
Selain itu, Menteri Pertanian Belanda, Sharon Djiksma sangat senang membuktikan kemajuan Program Desa Susu Percontohan itu.
“Hubungan bilateral antara Indonesia dan Belanda diharapkan dapat mendorong pengembangan Industri. Kami sangat senang menyaksikan kemanjuan positif dari Program Desa Susu Percontohan,” kata Sharon Djiksma.
Menteri Dahlan Iskan sangat menghargai koloborasi PT Frisian Flag dengan yang lain. Karena dapat mendukung target pemerintah untuk meningkatkan pasokan susu segar.
“Saya sangat menghargai kolaborasi antara Frisian Flag Indonesia dan KPSBU Lembang untuk program desa susu percontohan ini agar mendukung tercapainya target pemerintah untuk Tahun 2025 dalam meningkatkan pasokan susu segar sebesar 50 persen,” kataDahlan.
Program Desa Susu percontohan itu, menurut Dahlan, mengangkat dua tantangan dalam kelangkaan lahan. Juga untuk skala ekonomi agar peternak mempunyai keunggulan. Selain itu, juga dapat membentuk kelompok agar investasi untuk pembangunan kandang ternak dan mekanisasi pertanian dapat lebih layak dan efisien. (merdfeka)