Kondisi Jalan menuju dukuh Mondoliko desa Bedono Sayung Demak dari desa Sidogemah

Demak – Abrasi dan rob yang kini sudah menjadi bencana alam di desa Bedono kecamatan Sayung bagi 127 warga dukuh Mondoliko menjadi kepiluan yang mendalam. Warga desa ini terisolasi karena jalan kabupaten yang menyambungkan Genuk hingga Tambakbulusan putus dan terendam air rob selama -+15 tahun dan tidak bisa dilewati

” Putusnya jalan kabupaten tersebut mulai dukuh Pandansari hingga dukuh Bedono desa Bedono sepanjang 2,5 KM hingga saat saat ini belum dibangun lagi. “, kata Kepala Desa Bedono Agus Salim pada kabarseputarmuria.

Sehingga warga masyarakat dukuh Mondoliko terisolasi dan ketika mau mengurus surat-menyurat di balaidesa Bedono yang terletak di dukuh Morosari maupun beraktifitas sehari -hari baik ke pasar, kerja di pabrik harus melalui jalan poros desa yang menyambungkan dukuh Mondoliko dengan dukuh Sodong desa Sidogemah yang lebarnya 1,5 Meter sepanjang 2,5 KM yang saat ini setiap hari kerendam air rob mulai jam 06.00 – 20.00 WIB.

Dengan kondisi ini Agus Salim berharap pemerintah mulai dari Pusat ,Propinsi ,serta kabupaten memikirkan hal ini. Jalan terendam air diharapkan ada peninggian dan perbaikan jalan tersebut. Menunggu selesainya pembuatan jalan tol dan tanggul laut terlalu lama. Warga berharap aktifitas mereka tidak terganggu rob setiap harinya.

” Memang tanggul laut menjadi salah satu cara untuk menyelamatkan desa kami .Tetapi kita menunggu terlalu lama karena ada warga desa kami kurang lebih 127 KK yang terisolasi .Solusinya ya peninggian jalan agar mereka bisa beraktifitas dengan normal “,tambah Agus Salim

Agus menambahkan,selama 15 Tahun terdampak Abrasi dan Rob desanya yang dahulu luas dan jumlah penduduk yang banyak kini tinggal separuhnya saja karena relokasi.Mereka yang masih bertahan adalah orang orang yang tidak punya pilihan lain karena tidak punya biaya dan juga pekerjaan yang diharapkan ditempat baru. Bahkan ada satu KK warganya yang terus bertahan meski sendirian hidup ditengah air yang dikelilingi oleh hutan Mangrove.
” Disana itu masih ada satu KK yang bertahan hidup ditengah kepungan air rob karena pekerjaan nnya memang mencari ikan di perairan ini .Sekali lagi kami mengharapkan action pemerintah mengatasi rob dan abrasi di desa kami “,harap Agus Salim