Jepara – Satu satunya GGN (Gudang Garam Nasional ) di Jepara yang terletak di Desa Kalianyar kecamatan Kedung mulai diisi garam. Harga garam yan rendah merupakan momen yang bagus untuk menyimpan garam. Hal itu dikatakan Shohib Ketua KSU Mina Barokah desa Surodadi pengelola GGN Jepara Jum’at ,5 Juni 2020 .
” Kita menyiapkan Dana sekitar Rp 400 juta untuk membeli garam dari petambak . Perkiraan garam yang disimpan sekitar 700 – 800 ton .Untuk kapasitas gudang ini sekitar 2.000 ton jadi masih ada lahan gudang yang kosong. Monggo yang mau mengisi silakan sistem sewa bisa ,bagi hasil bisav” ,kata Sokhib pada kabarseputatmuria.
Sokhib menambahkan dalam kondisi harga garam yang rendah . Gudang garam petambak saat ini masih penuh berisi garam.Oleh karena itu fihaknya memberikan kesempatan pada petambak garam yang ingin bekerja sama dengan Koperasi. Ia menawarkan dengan sistem sewa yaitu petambak menyewa lahan gudang untuk menyimpan garam .Sedangkan untuk sistem Bagi hasil petambak memasukkan garam ke gudang dan jika dijual ada untung keuntungan dibagi antara Koperasi dan petambak garam.
Ditambahkan ,menyimpan garam perlu waktu agar mendapatkan keuntungan.Menurut pengalamannya menjadi petambak garam ada siklus tahunan yang berkaitan dengan harga garam.Mulai dari 3,4,5 tahun sehingga jika belum ada kenaikan garam masih disimpan di dalam gudang.Setelah ada kenaikan barulah garam digudang dijual.
” Contohnya garam yang saya masukkan ini kita hitung semua biaya mulai dari harga beli ,ongkos angkut dan penyusutan serta sewa gudang . Nah jika tidak 100 ribu perkwintal .Garam dalam gudang tak kami jual “, imbuh Shohib yang akrab dipanggil Mbah Sokhib.(Mu’in).