Demak – Bagi Solihin warga Dukuh Cabean Lor RT 04 RW 07 desa Sidorejo kecamatan Karangawen kabupataen Demak wabah corona ini cukup menganggu kesibukannya sebagai pedagang . Dulu sebelum wabah corona melanda ia membuka lapak untuk berjualan kopi namun karena ada pembatasan dan jaga jarak pasar kremyeng tempatny berjualan ditutup.

Melihat kondisi itulah ia harus memutar otak bagaimana dapur bisa ngebul setiap harinya. Ia sempat nganggur selama dua minggu  .Timbulah ide untuk berjualan masker yang saat ini banyak dibutuhkan warga. Iapun mencoba kulakan masker dari saudaranya yang membuat sendiri berkat idenya . Dengan meja bekas tempatnya nglapak Kopi ia sulap jadi lapak masker dengan gambar untuk menarik pembeli.

“ Alhamdulillah mulai tanggal 25 Maret yang saya banting setir berjualan Masker , sedikit demi sedikit ada pemasukan untuk harian. Saya berjualan masker disebelah barat perempatan Tumpi desa Brambang kecamatan Karangawen. Hasilnya lumayan setiap hari laku 25-50 buah masker “, kata Solihin yang juga penyandang disabilitas kedua tangannya putus karena kecelakaan listrik.

Masa pendemi covid 19 yang masih melanda negara Indonesia bagi  Solihin bukan musibah namun berkah meski penghasilannya turun karena hanya bisa berjualan masker saja. Namun setidaknya hasil dari berjualan masker ini ia masih bisa menyambung hidup. Oleh krena itu jika badannya sehat dan cuaca tidak hujan ia setiap hari nglapak berjualan masker. Penghasilan berapapun ia terima dengan senang hati.

“ Habis bagaiman lagi kondisi sedang kayak begini , dari jualan masker ini saya masih dapat penghasilan meski tidak seramai ketika berjualan kopi dulu. Ini kami juga menjualkn dagangan teman bawang putih dan telor siapa tahu ada yang butuh “, tambah Solihin yang aktif dalam kegiatan social.

Nah bagi siapa saja yang butuh masker secara ecer atau grosiraan bisa bertemu dengam mas Solihin dilapaknya dengan alamat diatas dan bisa juga menghubungi via nomor HP yang tertera di meja lapaknya.