Demak – Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Demak Ir. Hari Adi Susilo, M.Si mengatakan di tahun ini Kabupaten Demak akan memiliki satu lagi gudang untuk menyimpan garam. Pemkab Demak telah menyediakan lahan seluas 600 meter persegi di Desa Kedungkarang Kecamatan Wedung.

“Lahan yang sudah tersedia untuk pembangunan Gudang Garam Nasional (GGN) yang kedua setelah yang ada di Desa Babalan,” ujar Hari Adi Susilo di ruang kerjanya, kemarin.

Diakui Hari, gudang yang rencananya bisa menampung dua ribu ton garam itu akan dimulai pembangunannya pada Mei mendatang.

“Pemerintah pusat akan menggelontorkan dana sebesar 8,5 miliar yang rencana akan digunakan untuk pembangunan Gudang, geomembrane dan integrasi lahan seluas 127, 665 hektar,” ungkapnya.

Hari menjelaskan, hal itu dilakukan guna memenuhi target produksi garam nasioanal sebesar 4,5 ton pada tahun 2019.

“Sementara produksi garam nasional pada saat ini baru bisa tercapai sebesar 60 %,” imbuhnya.

Menurut Hari, GGN bisa menunjang stok garam nasional. Dengan adanya Gudang yang ke dua itu diharapkan bisa membuat harga garam stabil. Saat harga murah, pembudidaya bisa menyimpan garamnya di gudang tersebut.

“Apalagi dengan ditambahnya unit gudang berarti daya tampungmya lebih banyak,” imbuhnya.

Di Demak sendiri, lanjut Hari, pada tahun 2019 produksi garam rakyat mencapai 172 ribu ton. Pihaknya terus berupaya untuk terus mengembangkan wilayah Demak yang potensial untuk peningkatan kapasitas produksi dan kualitas garam.

“Kami akan terus kembangkan daerah Wedung, Bonang dan Karangtengah semaksimal mungkin,” katanya. 

Kepala desa Kedungkarang Muhibi mengatakaan Gudang Garam Nasional yang berada di Belakang Kantor Balai Desa  Baru nantinya dikelola olek Koperasi  Garam . Sedangkan fasilitas pendukung lainnya adalah  Jalan Beton , Jembatan dan Terminal Garam yang akan di ajukan berikutnya. (HMS/tm)