Demak-Kentrung merupakan Seni tradisi budaya asli Kota Wali. Yang merupakan kolaborasi rebana kentrung dan vokal dengan bahasa lokal (jawa). Pesan yang disampaikan pada seni kentrung tentang Sejarah, pesan pesan moral atau pitutur pitutur yang mengajak kebaikan dalam bermasyarakat, taat dalam beragama dan berperilaku didunia.
Kesenian ini juga dipakai oleh kanjeng Kunan kali Jogo dalam berdakwah dan siar agama di pulau jawa. Salah satu kesenian tradisional asli Demak ini, keberadaanya hampir punah diera milineal. Selain kurangnya minat penonton kentrung, juga disebabkan tidak adanya generasi penerus seni ini.
” Dulu kentrung sangat berjaya dimasa lalu, banyak yang mengundang untuk acara selamatan, malam tirakatan atau pentas pentas kesenian namun seiring bergulirnya waktu dan perubahan generasi semakin menipis dan nyaris hilang, jelas Samsuri sang maestro kentrung.
Ditambahkanya bahwa selain faktor penikmat kentrung yang sudah berkurang, faktor lain yang mempengaruhi kepunahan karena tidak adanya generasi penerus terutama dari kaum milineal. Sementara mbah Samsuri (panggilan akrab seniman kentrung) merupakan satu satunya pemain seni kentrung yang ada.
Menurutnya dulu banyak pemain kentrung bersama dirinya namun dikarenakan faktor usia mereka banyak yang telah menghadap sang khalik. Untuk mencari generasi penerus sangat sulit sebab bermain kentrung bukanlah hal yang mudah karena harus mahir memainkan 3 rebana dengan ukuran berbeda sambil bercerita sejarah maupun pesan ajakan untuk berbuat kebaikan.
Mengingat hanya tinggal satu seniman yang ada tentunya ada rasa kekhawatiran akan hilangnya Seni kentrung ini, akankah kita berdiam diri dan membiarkannya punah,atau turut melestarikan dan menjaganya.
Salah satu cara yakni dengan sesering mungkin nementaskan seni kentrung dalam acara acara tertentu. Dengan harapan masyarakat terutama generasi muda dan milenial mengenal dan mengetahu seni asli daerahnya.
Sementara Dinas Komunikasi dan Informatika Demak berusaha untuk turut ambil bagian nguri nguri seni budaya serta berpartisipasi melestarikan ksenian ini dengan mengajak tampil dalam gelaran karnaval HUT Kemerdekaan RI ke-74 pada Minggu (18/8). Kesenian ini erat kaitanya dengam program Forum Komunikasi Media Tradisional dalam kegiatan Diseminasi Informasi, yang merupakan bentuk penyebaran informasi kepada masyarakat serta menyerap aspirasi masyarakat melalui pertunjukan rakyat.(rdy)