Jepara – Di Desa Kedungmalang kecamatan Kedung ada fasilitas dari pemerintah berupa rumah sewa untuk para nelayan. Rumah ini diperuntukkan untuk nelayan warga desa Kedungmalang yang belum memiliki rumah sendiri . Dengan adanya rumah ini mereka bisa hidup mandiri dan tidak lagi kumpul dengan orang tua atau mertua.

Salah satu penyewa rumah Eny Ambar pada kabarseputarmuria mengatakan , dulu sebelum menempati rumah sewa ia “ngenger” di rumah mertua. Selama setahunan ia berkumpul di rumah bersama dengan suaminya yang bekerja sebagai nelayan. Setelah ada pendaftaran sewa rumah nelayan iapun langsung mendaftar dan pindah rumah.

“ Ya kami berterima kasih kepada pemerintah yang menyediakan rumah sewa untuk nelayan seperti kami sekeluarga . Sewanya cukup terjangkau hanya Rp 130 ribu setiap bulan. Ada dua kamar tidur , ruang keluarga dan kamar mandi dan WC. Untuk dapurnya kita buat sendiri seadanya “, kata mbak Ambar .

Untuk listriknya memang sudah ada listrik PLN dengan system Pulsa Pra bayar. Namun demikian Dayanya cukup besar yaitu Rp 1.300 VA . Sehingga biaya yang dikeluarkan untuk membayar listrik cukup besar . Setiap bulannya meskipun hanya untuk lampu dan TV kecil pembelian pulsa listrik mencapai Rp 100 ribu lebih. Inilah yang cukup berat bagi keluarganya yang mengandalkan hasil dari melaut.

“ Semuanya sih bagi kami tidak ada yang memberatkan dan senang tinggal di rumah nelayan ini . Cuma listriknya 1.300 VA sehingga biaya listrik sangat boros. Kami berharap pemerintah bis menurunkan daya listriknya tidak 1.300 VA “, pinta mbak Ambar.

Hal sama dikatakan Samsudin warga desa Kedungmalang yang juga menempati rumah nelayan di desa Kedungmalang blok paling Timur. Ia merasa bersyukur karena sudah lepas dari rumah mertua meski hanya rumah sewa. Selain kondisinya baik di rumah yang ia sewa dari pemerintah itu ia membuka usaha berjualan. Harapannya usaha berjalan baik sehingga ekonomi keluarganya bertambah lancar.

“ Mudah-mudahan makin lama makin banyak yang pindah ke sini sehingga situasainya ramai sehingga toko kami pembelinya makin banyak. Yang menempati  rumah sewa untuk nelayan ini baru 10 persenan “, tambah Samsudin.(Muin)