Demak – Budaya Jawa saat ini diambang kepunahan jika tidak ada pelestari-pelestari muda yang cinta akan adat, budaya dan kesenian jawa ini. Sekarang anak muda lebih senang dengan budaya barat yang penuh hura-hura. Padahal jika diselami senyatanya adat , budaya serta kesenian jawa ini tidak kalah dengan adat, budaya dan kesenian dari barat.
Melihat kenyataan itulah mendorong Supriyanto Lintang pria kelahiran Grobogan 29 Desember 1978 ini berjuang keras untuk mencintai dan melestarikan adat,budaya dan kesenian jawa. Meskipun saat ini ia bekerja sebagai Guru SMP namun disela-sela waktunya ia curahkan waktunya untuk melestarikan adat , budaya dan kesenian jawa.
“ Umur 5 tahun saya sudah bermain kethoprak ikut ayah dan eyang manggung ke mana-mana. Sampai sekarangpun saya tetap main kethoprak merangkap sutradara . karena saat ini saya sebagai pimpinan kethoprak “Lintang Budhoyo” yang beranggotakan 65 orang “, ujar Supriyanto Lintang , S Pd Sarjana Pendidikan lulusan UNISRI Surakarta.
Seni , adat dan Budaya Jawa sudah mbalung sungsum merasuk jiwa dan tubuhnya , berbagai macam ia kuasai mulai bermain peran di kethoprak, cucuk lampah /subamanggala di adat perkawinan Jawa sampai dengan Pranatacara Pamedhar sabda. Tidak itu saja seni pedalangan, tari jawa iapun pelajari secara outodidak sampai dengan penguasan karawitannya.
“ Semua itu saya jalani dengan outodidak. Dari bermain ketoprak , menari , mendalang , cucuk lampah sampai dengan bermain karawitan. Untuk Pranata cara dan Pamedhar Sabda inilah saya mengikuti kursus Permadani pada tahun 2002 “, aku Supriyanto Linthang yang juga bisa melawak atau Ndagel.
Sebagai pimpinan grup kethoprak iapun berusaha bagaimana penampilan grupnya digemari oleh penonton. Lewat sanggar seni “ Lintang Budhoyo” ia merekrut pemain-pemain kethoprak baru. Saat ini pemain kethoprak termuda di grupnya bernama Mila berusia 15 tahun , sedangkan tertua berumur 50 tahun. Grup kethoprak yang berdiri tahun 2007 ini sudah pentas puluhan kali diberbagai tempat di Demak dan sekitarnya.
“ Kalau dihitung secara bisnis hiburan , Grup kethoprak dengan Grup music jauh berbeda pendapatannya. Jika tidak karena cinta dan berniat melestarikan kesenian Jawa ini Grup kami bubar sejak dulu. Demi melestarikan dan nguri-nguri kesenian jawa ini kami tetap terus jalan meski dengan kondisi seadanya “, papar Supriyanto yang juga duduk dalam kepenguruas FK Metra Demak.
Sebelum mendirikan paguyuban kethoprak “ Lintang Budaya” di Demak , Supriyanto yang sejak kecil telah cinta akan kesenian kethoprak ini telah nyantrik dan malang melintang di sejumlah grup kethoprak di Jawa Tengah. Diantara grup kethoprak yang ia ikuti adalah grup kethoprak “Karya Budaya” dan “ Purwo Budaya “ Purwodadi, “Slamet Budaya” Tegawanu, Kethoprak “Marsudi Budaya “ Juwana Rembang, “Marsudi Rini” Pati dan masih banyak lagi.
“ Pengalaman manggung di berbagai panggung kethoprak itulah , akhirnya membuat saya berani mendirikan paguyuban atau perkumpulan kethoprak di Demak. Dulunya bernama “ Mudho Budhoyo “ namun pada akhirnya berubah menjadi “ Lintang Budhoyo” sampai sekarang “, tambah Supriyanto Lintang.
Membina sebuah perkumpulan Kethoprak banyak suka daripada dukanya. Jika tanggapan terus mengalir itulah kebanggaan tersendiri baginya sebagai pimpinan atau komandan. Karya-karyanya terus dilihat di dengar dan juga digemari oleh warga masyarakat. Wajah-wajah pemainpun ceria melihat antusias penonton dalam mengikuti alur cerita yang disajikan. Ada gelak tawa , adegan asmara, peperangan sampai dengan kesedihan yang membuat penonon menangis.
Usai tanggapan meskipun lelah menggelayut tidak dihiraukan oleh setiap pemain. Pulang dengan membawa kegembiraan penonton dan juga sedikit uang lelah sebagai pemain merupakan kebanggan tersendiri. Upah bermain kethoprak tidak bisa diandalkan sebagai tiang pemenuhan kebutuhan rumah tangga. Oleh karena pemain kethoprak rata-rata mempunyai pekerjaan pokok sedang bermain kethoprak adalah sebagai hobi atau kesenangan.
“ Itu semua kami lakukan demi melestarikan kebudayaan Jawa yaitu kethoprak. Jika tidak ada yang nguri-nguri seperti ini . Tentu saja kesenian kethoprak kelak akan hilang menjadi sejarah di buku saja. Itulah yang selalu saya tekankan kepada setiap pemain di grup saya “, papar Supriyanto.
Oleh karena itu dikesehariannya Supriyanto terus berkecimpung dalam pelestarian adat dan tradisi Jawa. Setiap ada event kesenian Jawa di Demak ia pasti terlibat di dalam pelaksanaan. Seperti contoh setiap ada event “Grebeg Besar” sanggar budayanya terus berpartisipasi dalam penyajian kesenian jawa. Jauh hari sebelum pelaksanaan acara ia melatih anak-anak, remaja sampai dengan dewasa baik pria atau wanita sesuai dengan yang di rencanakan panitia.
Selain itu sanggar seni “ Lintang Budhaya “ binaannya juga sering mewakili Demak dalam event lomba dan pementasan ditingkat Provinsi Jawa Tengah sampai dengan tingkat nasional. Oleh karena itu setiap waktu di rumahnya selalu digelar berbagai macam ragam keseniana jawa. Baik itu seni tari , seni suara jawa , seni peran sampai dengan seni music baik klenengan dan campur sari.
Kesibukan lain yang berkaitan dengan adat jawa , yaitu seringnya ia mendapat undangan untuk memeriahkan acara perkawinan. Selain mendapatkan job Pranata Cara Pamedharsabda juga sebagai cucuk lampah pengantin. Tidak itu saja kemahirannya menari juga sering ditampilkan untuk memeriahkan berbagai acara . Dalam mendalang iapun jago kadangkala ia juga menerima job untuk mendalang di berbagai hajatan.
“ Seni adat dan kebudayaan jawa bagi saya sudah mendarah daging. Apapun yang ada kaitannya dengan jawa akan saya pelajari sampai bisa. Oleh karena itu meski profesi saya sebagai guru namun jiwa seni tetap melekat ditubuh saya. Dengan menguasai seni jawa saya banyak teman dan kenalan “, ungkapnya.
Nah bagi siapa saja yang ingin belajar berbagai macam kesenian dan adat jawa dia membuka pintu lebar rumahnya. Selain itu bagi yang membutuhkan pentas berbagai macam seni jawa untuk memeriahkan perhelatan sanggar seni “Lintang Budhaya” juga siap. Mulai dari seni tari , seni pentas (kethoprak) sampai dengan seni music Jawa campur sari. Adapun sekretariatnya di : Sanggar Lintang Budhoyo D.a. Supriyanto Lintang, S.Pd. Kp. Suruhan Rt.01/05 Ds. Mranak Kec. Wonosalam Kab. Demak HP. 081325155060. (Muin)