Jambi – DMC : Masyarakat mendesak aparat kepolisian menghentikan standar ganda dalam menyikapi maraknya aktivitas tambang liar di Kecamatan Limun, Kabupaten Sarolangun. Aparat jangan hanya menindak petambang, tetapi juga memberi sanksi tegas terhadap oknum yang menarik keuntungan dalam aktivitas itu.
Kerabat korban tewas Asep, Aswan, mengatakan, aparat menggelar operasi tambang emas liar tanpa menindak oknum yang selalu meminta uang keamanan dan menjual jasa sewa alat dalam aktivitas tambang. ”Kehadiran oknum semakin mempersulit penyelesaian kasus tersebut,” ujarnya, Rabu.
Masyarakat juga menolak kekerasan aparat terhadap warga. Itu terkait dugaan penembakan terhadap Asep.
Asep diduga tertembak pada hidung dan menembus belakang kepala. Warga mendapati tiga selonsong peluru di sekitar lokasi bentrokan. Kemarin, keluarga memaksa visum ulang korban untuk memastikan penyebab tewasnya Asep. Bentrokan terjadi saat tim gabungan Brimob, Polres Sarolangun, dan TNI menggelar Operasi PETI Siginjai 2013. Dua warga sipil dan satu petugas Brimob tewas dalam peristiwa itu.
Aktivis Gerakan Cinta Desa, Eko Waskito, menilai penambangan liar di wilayah Limun sudah merusak keseimbangan ekosistem hulu sungai. ”Ada sekitar 5.000 tambang emas rakyat yang beraktivitas menggunakan merkuri dan sianida,” ujar Eko.(ITA/ZAL/Kompas)