JAKARTA, KOMPAS.com – Majelis Ulama Indonesia ( MUI) mengimbau kepada umat Islam Indonesia agar menjadikan bulan suci ramadhan sebagai momentum berbenah diri. Hal itu diungkapkan Ketua MUI Bidang Informasi dan Komunikasi Masduki Baidlowi untuk menyongsong awal bulan ramadhan 1439 H yang akan jatuh pada Kamis (17/5/2018).

“Bagaimana kita memohon ampun kepada Allah, dan kita mesti banyak melakukan kebaikan sosial. Ini memonentum yang sangat baik,” kata Masduki di Jakarta, Selasa (15/5/2018).

MUI juga mengajak umat Islam mengembangkan sikap toleransi dalam menjalankan agama, tidak terjebak pada pertentangan dan perselisihan termasuk perbedaan faham keagamaan. “Momentum puasa ini bagaimana persaudaraan kita dibangun sama-sama,” kata Wakil Sektretaris Jenderal

Pengurus Besar Nahdhatul Ulama tersebut. MUI juga mengimbau kepada segenap umat Islam menghindari perbuatan yang sia-sia dan pemborosan atau konsumtif yang mendatangkan kemudharatan bagi diri sendiri dan orang lain.


Sebab MUI menilai, ada kecendrungan yang kurang bagus pada bulan ramadhan, yakni kebiasaan untuk berboros-ria memindahkan kegiatan makan di siang hari ke malam hari.

“Biasanya komsumsi di luar ramadhan Rp 100 ribu, pas ramadhan Rp 100 ribu lebih, ada kecenderungan boros. Kami imbau tidak boleh berboros-boros ria,” kata Masduki. MUI juga mengimbau masyarakat lebih banyak bersedekah bagi yang mampu kepada masyarakat yang kurang mampu selama bulan ramadhan.

“Kalau mau boros itu bersedekah kepada sesama. Kepada para orang kaya supaya banyak bersedekah,” kata Masduki.