Demak – Desa Kedungkarang kecamatan Wedung tahun 2018 ini meluncurkan mobil untuk pelayanan masyarakat. Mobil jenis Isuzu Panther ini dibeli dari uang desa yang selanjutnya dimanfaatkan untuk kelancaran pelayanan masyarakat. Semua warga bisa menggunakan mobil ini untuk kegiatan social kemasyarakatan.
Mukhibi Kepala Desa Kedungkarang mengatakan , peluncuran mobil layanan untuk warga ini berawal dari adanya warga yang kesulitan mencari mobil untuk mengantarkan ke rumah sakit. Desa Kedungkarang yang jauh dari Rumah Sakit membuat kesulitan tersendiri warga yang dirujuk ke rumah sakit. Apalagi jika yang sakit dari keluarga miskin atau kurang mampu.
“ Ceritanya ada warga kami yang mau melahirkan dan di bawa ke Bidan desa setempat. Nah Bidan tidak sanggup dan harus dirujuk ke rumah sakit. Ketika itu kesana kemari sulit mencari mobil karena waktunya larut malam “, kata Muhibbi.
Melihat kondisi itulah akhirnya beberapa warga ada yang mengusulkan kepada pemerintahan desa untuk menyediakan mobil yang dapat digunakan untuk pelayanan warga. Usulan dari warga itu kemudian di rapatkan di desa . Melihat kebutuhan yang mendesak dan juga kemanfaatan untuk warga masyarakat akhirnya usulan itupun direalisasikan setelah di putuskan dalam musyawarah.
“ Kita gelontorkan anggaran dari Desa sebesar Rp 90 juta sesuai hasil musyawarah di desa. Kta belikan ini mobil yang selalu stanby melayani warga masyarakat yang membutuhkan. Misalnya untuk mengantarkan warga yang sakit ke rumah sakit, menjenguk warga yang sakit dan kebutuhan social yang lainnya “, ujar Muhibbi.
Selain itu mobil ini juga digunakan untuk kegiatan perangkat desa dan lembaga desa misalnya acara rapat ke kecamatan dan juga acara lain yang memobilisasi orang banyak. Dengan adanya mobil ini kegiatan ke kecamatan atau ke kabupaten menjadi lancar. Misalnya kegiatan Musrenbangcam , lomba-lomba dan kegiatan lainnya di kecamatan.
Untuk mengoperasikan mobil layanan ini pemerintah desa mempunyai tenaga khusus yang dibayar dari anggaran desa. Warga yang mempergunakan mobil ini tidak ditarik penuh seperti mobil rental atau komersil , warga hanya menyediakan uang untuk bensin dan tenaga sopir sekedarnya. Sopir yang mengoperasikan mobil yelah mendapatkan honor dari desa setiap bulannya.
“ Intinya mobil ini bukan untuk gagah-gagahan namun kami luncurkan untuk pelayanan warga yang lebih baik. Selain itu juga tidak kami gunakan untuk umum sehingga tidak menganggu keberadaaan mobil rental warga yang sudah ada “, tukas Muhibbi. (Muin)