Demak- Harga garam yang pada awal panen bulan Juli lalu melambung tinggi ,kini berangsur-angusr turun dan mendekati titil bawah. Garam yang dulu dihargai perzak Rp 175 ribu – 200 ribu setiap zaknya . Kini hanya dihargai Rp 40 ribu- Rp 50 ribu setiap zaknya . Satu zak bervariasi rata-rata 42 Kg – 50 Kg.

Turunnya harga garam yang cukup dratis disayangkan oleh petambak garam. Bagi yang panen awal tentunya mengalami harga yang bagus. Namun bagi petambak yang terlambat panen mereka tidak merasakan harga emasnya garam. Keterlambatan mereka panen disebabkan terlambat menggarap lahan dan juga tidak tersedianya geomembran.

“ Ya gimana lagi saya menyewa lahan , sewa yang mahal dan tidak tersedianya membrane membuat lahan baru beberapa hari ini panen. Saya hanya bisa menjual Rp 50 ribu setiap zaknya , teman-teman yang dulu panen mengalami harga Rp 175 ribu setiap zaknya “, kata Aziz petmbak garam yang ditemui kabarseputarmuria.

Azis mengatakan ia bisa panen lebih cepat karena dipinjami uang pengepul garam untuk membeli geomembran. Dengan geomemban itu lima hari ia sudah bisa memanen lahan garam sewaannya. Jika mengandalkan meja Kristal tanah biasa diperkirakan ia belum bisa memanen lahannya.Apalagi panas belum begitu kuat , sesekali mendung dan hujan tipis-tipis.

“ Ya meskipun harga Rp 50 ribu setiap zaknya udah terima kasih , mudah-mudahan panasnya kuat dan bisa panen lagi agar bisa melunasi geo membrane yang dipinjami pengepul garam. Setelah lunas uangnya bisa untuk kebutuhan sehari-hari “, tambah Azis.

Turunnya harga garam di tingkat petambak garam Demak membuat sebagian petambak mulai mengisi gudang garamnya yang masih kosong. Selain untuk menahan harga agar tidak terjun bebas. Garam di simpan dalam gudang merupakan kebiasaan petambak garam jika harga garam jatuh. Selain untuk simpanan juga dimaksudkan mengendalikan harga garam agar tidak jatuh.

“ Solusi untuk mengendalikan harga garam agar tidak jatuh di harga yang paling bawah petambak harus menahan garamnya dengan cara disimpan dalam gudang. Jika semua petambak melakukan itu pengepul tidak akan menurunkan harga seenaknya. Jika petambak butuh uang untuk harian bisa pinjam koperasi atau lembaga keuangan lain”, kata Sokhib Ketua KSU Mina Barokah Surodadi pada kabarseputarmuria.com

Sokhib mengatakan memang harga garam tahun ini cukup luar biasa. Hal itu karena pasokan garam yang kosong ditingkat petambak. Musin hujan yang panjang menyebabkan pemicu langkanya garam. Setelah nanti panen raya garam akan kembali mudah dicari harga juga berangsur-angsur turun. Selain itu  garam imporpun sudah mulai masuk.

“ Untuk harga setiap kwintal Rp 100 ribu petambak masih untung banyak , namun jika harga perkwintal Rp 30 perkwintal hasilnya impas . Petambak tak dapat untung , apalagi jika tambaknya tanah sewaan. Ya paling tidak sesuai dengan Harga yang ditentukan Pemerintah Rp 65- 75 ribu perkwintal sudah bagus “, tambahnya. (Muin)

BUTUH GARAM KROSOK DEMAK/JEPARA HUBUNGI : HAMZAWI ANWAR 085727809314