Jepara – Nasib tragis menimpa mbah Umi ( 70 ) warga desa Karangaji kecamatan Kedung kabupaten Jepara disaat listrik padam Selasa Petang (15/3) ia keluar rumah dan tercebur ke sungai SDW II di desa Tedunan . Mbah Umi yang sudah pikun itu biasanya dikamarnya , namun ketika listrik padam ia keluar sendirian dari rumah menuju ke desa sebelah dan turun ke sungai. Sampai pukul 12 siang ini korban belum di temukan.

Dari informasi yang didapatkan kabarseputar muria  di tempat kejadian Mbah Umi meski sudah sepuh dan pikun namun badannya masih sehat . Biasanya jika pergi keluar rumah biasanya ke rumah tetangga sebelah nanti pulang kembali. Namun disaat listrik padam mbah Umi keluar rumah mengarah ke timur desa Tedunan . Sampai di bagian Timur  desa tepatnya tambangan wetan  ia mengarah ke sungai lalu terjun  ke sungai.

“ Beberapa anak-anak melihat dari kejauhan , kemudian mendekatinya namun korban telah jatuh ke sungai lalu terseret air sungai SWD II. Setelah itu baru memberitahukan keluarganya “, kata Jasman warga desa Karangaji pada kabarseputarmuria.

karangaji

Sementara itu Alba Muhammad dari Bagana Jepara mengatakan , sekitar pukul 10 malam fihak keluarga korban menghubungi fihak SAR Jepara. Paginya Tim gabungan dari PMI , BPBD , SAR , Bagana bergerak menuju ke desa Tedunan. Lokasi awal pencarian berawal dari tempat jatuhnya korban di sungai SWD II desa Tedunan. Selanjutnya Tim menyisir sepanjang sungai mendekati desa Karangaji.

“ Kita kerja bersama sama mas , ada yang menyisir di dalam sungai ada juga yang menyapu sungai dengan menggunakan speedboat . Ini semua dilakukan agar korban cepat diketemukan “, kata Alba yang juga terjun ke sungai mendampingi tim menyisir sungai.

Di tempat yang sama keluarga korban berupaya jalan lain dengan mendatangkan paranormal agar korban secepatnya diketemukan. Selain berdo’a bersama-sama di TKP mereka juga mengikat ayam jago Putih mulus. Acara ritual itu dilakukan agar korban secepatnya ditemukan.

Sampai berkumandangnya azan shalat dhuhur Tim gabungan dan juga dibantu warga masyarakat masi terus menyisir di seputaran TKP korban tercebur di sungai. Sehingga TKP korban tercebur menjadi ramai dengan datangnta warga yang menyaksikan dari dekat .(Muin)