Shofwan dan lima temannya dari Lampung yang berdakwah keliling
Demak – Salah satu daerah yang sering disinggahi Jamaah Tablig adalah Jepara. Di daerah ini ada satu masjid yang dijadikan secretariat kegiatan Jamaah Tablig ini. Sehingga sebelum ,menyebar ke Masjid atau Musholla mereka berkoordinasi di tempat ini.
Hal itu dikatakan Shofwan ( 43 ) salah satu anggota Jamaah Tablig dari Lampung ketika mengadakan giat da’wah di Musholla Baitul Muttaqin desa Kedungmutih kecamatan Wedung kabupataen Demak. Showfan dan 5 temannya dari Lampung rencana mengadakan dakwah keliling selama 40 hari.
“ Paling sedikit di Jamaahb atau kelompok kami ini mengadakan da’wah keliling selama 3 hari . Selanjutnya 40 hari dan yang paling lama selama 4 bulan . Kegiatan kami murni da’wah langsung ke lapangan terutama memberi contoh ke warga setepat fadhilah shalat jamaah yang begitu besar “, kata Shofwan dalam wawancara khusus dengan channel youtube kabarseputarmuria.
Shofwan mengisahkan perjalanan da’wah kelilingnya , berawal dari sebuah mimpi ketika itu masih sekolah SMA. Dalam mimpinya itu ia bertemu seseorang bahwa nanti akan tiba masanya orang berdakwah dari pintu ke pintu seperti zaman nabi Muhammad dulu. Kalau ingin selamat ikutlah jejak mereka dan saat itu sudah tiba jaman akhir .
“ Nah dari mimpi itulah memang nyata saya melihat ada orang berdakwah dari pintu ke pintu kembali. Akhirnya meski masih sekolah SMA saya mencoba untuk beergabung dengan mereka . Selama 3 hari saya mengikuti kegiatan da’wah ketika itu saya tidak tahu yang namanya Jamaah Tablig “, kata Shofwan yang mempunyai 6 anak.
Berawal dari itulah ketika ada kesempatan dan rejeki ia melakukan kegiatan da’wah kembali berkeliling dari Masjid satu ke Masjid lainnya. Tidak hanya di Lampung saja namun mulai keluar dari daerah dan keluar pulau. Bahkan ia sudah menjelajah ke 4 negara di lur negeri diantaranya di Afrika Selatan dan India.
“ Ya karena selain tenaga dan waktu kita juga harus persiapan harta kita untuk kegiatan da’wah keliling ini . Sehingga sebelum berangkat saya telah mempersiapakan biaya yang di rumah dan anak-anak sekolah atau mondok. Tidak lupa juga minta ijin mereka kalau sudah clear semua kita baru berangkat “, tambah Shofwan.
Tidak terasa Shofwan bergabung atau melakukan kegiatan da’wah ini sudah lebih sepuluh puluh tahun. Meskipun keluar waktu dan tenaga semua tidak ia rasakan . Ia berniat memperbaiki kualitas ibadah terutama shalat sesuai dengan ajaran nabi Muhammad SAW. Selain itu mengikuti jejak prilaku Nabi Muhammad dengan berda’wah mendatangi rumah rumah warga sekitar Masjid atau Musholla yang belum melakukan shalat jamaah.
“ Selain mengikuti shalat jamaah kegiatan rombongan kami adalah da’wah di dalam Masjid atau Musholla dengan membacakan Hadist Nabi utamanya amalan shalat Jamaah sehabis shalat jamaah 5 waktu. Selain itu itu kami juga silaturahmi ke warga setempat untuk kami ajak ke Masjid atau Musholla untuk shalat jamaah. Meski kadang mereka tak berkenan hal itu bukan halangan kami tetap berda’wah door to door “, kata Shofwan lagi.
Terkait Akomodasi dan transportasi selama berkegiatan ke manapun dan dimanapun sudah menyediakan secara mandiri. Baik untuk makan minum sehari hari serta transportasi jik pindah ke tempat lain. Warga setempat tidak akan terbebani dengan kegiatan mereka selama mengadakan kegiatan da’wah ini.
“ Memang kadang kadang masih ada warg ayang kurang berkenan dengan kegiatan kami ini. Mungkin mereka belum memahami tujuan kami ini namun banyak pula yang menerima dan bekerja sama dengan baik. Bahkan banyak yang mengucapkan terima kasih “, tambahnya lagi.
Selain itu selama mengikuti kegiatan da’wah keliling ini Shofwan merasa hatinya tenang dan nyaman dalam beribadah . Oleh karena itu jika Allah mengijinkan ia tidak akan berhenti melakukan kegiatan da’wah keliling ini sampai akhir hayatnya. Bahkan semua putranya sudah ia perkenalkan sejak dini tentang kegiatan Jamaah Tablig ini. ( Pak Muin )