Demak – Bagi warga yang tinggal  di pinggiran kini pabrik menjadi salah satub solusi sulitnya mencari pekerjaan . Sehingga saat ini banyak lulusan sekolah SMA,SMK dan MA banyak yang lengsung kerja pabrik usai lulus. Bahkan beberapa iantaranya ijazah sekolah belum keluar ada pula yang diterima kerja di pabrik.

“ Saya kerja pabrik mulai tahun 2017 saya ingat hanya ikut ikut teman nglamar ke pabrik. Pada waktu itu ijazahpun belum keluar dan ketika itu lamaran kerja di pabrik di terima. Ya gimana lagi coba coba lha kok enak ya keterusan sampai sekarang “, kata Tazkiyatun Nikmah warga desa Kedungmutih yang diwawancarai kabarseputarmuria .

Ia ingat awal kerja dipabrik gaji yang ia terima Rp 300 an ribu karena beberapa hari saja dalam satu bulan. Gaji penuh UMR ketika menmginjak bulan kedua kalau tidak salah ingat ada Rp 1.7 juta atau Rp 1.8 juta. Ketika itu ia belikan HP untuk gaji penuh yang pertama. Ketika itu punya HP seperti mimpi karena kedua orangnya tak mampu membelikan.

“ Ya rata rata anak desa pinggiran jarang  yang mempunyai HP sehingga jika dapat gaji  pertama rata rata untuk beli HP . Sayapun demikian gaji habis untuk beli HP sehingga jajan harian masih meminta orang tua “, aku Nikmah.

Kerja pabrik dijalani dengan senang hati dan dengan segala suka dan dukanya . Sampai dengan tahun 2020 ia menikah. Awal menikah iapun masih kerja pabrik baru ketika hamil iapun risain dari pabrik untuk focus mengasuh anaknya yang masih kecil. Pengeluaran keluarga dari kerja suami serabutan karena ia sudah tak dapat gaji lagi.

“ Suami kerja serabutan mengandalkan tenaga kalaun musim garam ya kerja angkut garam . Kalau tak ada job ngangkut  kerja lain misalnya di bangunan dan kerja lainnya asal dapat hasil. Nah setelah anak besar saya tahun 2022 kerja lagi di pabrik yang sama yaitu HWI “, kata Nikmah lagi.

Di tahun 2023 ini ia masih nyaman kerja di pabrik meskipun berat namun dijalani dengan hati. Selain itu ia juga mempunyai sambilan jualan online aneka kebutuhan rumah tangga dan makanan. Dengan berbekal HP android dan akun FB ia memasang aneka barang . Satu dua orang ada yang memesan barang yang dipasang sehingga dari bisnis online ini dapat penghasilan tambahan.

“ Saya bisnis online awalnya ya coba coba dengan bekal HP ini saya upload barang dari para bakul langganan saya . Laku ya alhamdulillah tidak ya tak mengapa . Tetapi hasilnya satu dua ada orang yang tertarik dan membeli barang. Untuk penghasila bersih dari usaha ini ya kadang Rp 200 ribu ya kadang lebih “. Imbuh Nikmah.

Bagi Nikmah kerja di pabrik sampai saat ini masih nyaman dan ia jalani dengan senang hati. Namun ia tidak akan terus kerja di pabrik suatu saat ketika modal sudah cukup ia ingin kerja di rumah . Ia ingin berjualan online dan offline dengan stok barang di rumah sendiri dengan membuka toko. Dengan cara ini ia bisa mengurus keluarga dengan baik. (Muin)