Akifin dan dagangannya khas warung kucingan atau nasi kucing

Jepara – Anda yang kebetulan warga desa Mantingan Kecamatan Tahunan pasti mengenal Akifin (44) penjual warung kucingan ARROHMAN yang buka usaha pas tanjakan timur Makam. Pria asal desa Bungo kecamatan Wedung ini sejak tahun 2001 membuka usaha warung kucingan pinggir jalan.

Selama hampir seperempat abad ia tidak ganti profesi karena penghasilan setiap hari cukup menghidupi keluarga .Meski setiap hari ia bolak balik naik sepeda motor sejauh 20 km dari rumahnya.

” Kalau di Mantingan ini saya buka usaha sekitar 22 tahun dan sebelumnya ikut orang di Semarang sekitar tiga tahun kalau tidak salah tahun 1998. Setelah dari Semarang kurang lebih 3 tahunan saya buka usaha sendiri di Jepara tepatnya di desa Mantingan ini sampai sekarang. Ya sepi ramai kita jalani dengan senang hati telaten sungguh sungguh itu resepnya “, kata Akifin mengawali obrolannya dengan kabarseputarmuria.

Warungnya ramai saat Gelaran Piala Dunia

Sejak kecil Akifin sudah akrab dengan usaha ini karena bapaknya yang asli warga Jetak kecamatan Wedung kabupaten Demak juga mempunyai usaha buka warung nasi kucing. Oleh karena itu setelah menyelesaikan sekolah akifin kecil merantau ke Semarang sebagai kenek atau membantu menjaga warung kucingan di Semarang.

Dari pengalaman menjaga lapak itulah iapun termotivasi untuk membuka usaha sendiri. Dengan modal angkringan dan semangat ia membuka di desa Mantingan Kecamatan Tahunan yang pada waktu itu belum ada yang buka.

Pemasoknya tidak langsung dari desa Jetak Demak  namun warga desa Jetak yang hijrah ke desa Langon berusaha memasok kebutuhan warung angkringan di area Langon dan sekitarnya. Dulu awal buka ada 50 mitra angkringan namun seiring ketatnya persaingan pelanggannya tinggal separuhnya.

Menu lengkap angkringan kucingan ARROHMAN Mantingan

” Nah itulah yang membuat pekerjaan saya jadi ringan sejak dulu. Karena ada pak Arifin yang asli Jetak namun buka usaha memasok dagangan angkringan. Mulai dari nasi ,gorengan ,sate satean dan yang lainnya. Dari rumah Bungo biasanya saya bawa box kecil berupa kebutuhan untuk minuman misalnya gula dan minuman sachet”, kata Akifin yang telah dikarunia tiga anak.

Akifin mengaku pekerjaan satu satunya yang ditekuni untuk menghidupi keluarga adalah dari buka angkringan kucingan.Tempatnya dari dulu juga tidak berpindah pindah mungkin inilah salah satu jalan rejeki nya memang di kucingan.Ia belum melirik pekerjaan lain selain membuka usaha ini.

” Dulu pernah mencoba menyewa sawah untuk sambilan namun tidak berjodoh banyak ruginya daripada untungnya .Jadi menyewa sawah saya hentikan karena tak ada hasil. Mending jualan kucingan kalau buka pasti ada hasilnya. Sepi sepinya ketika Covid mendera saya tetap buka “, tambah akifin

Membuka angkringan atau kucingan ala desa Jetak agar tetap jalan harus ada kesabaran dan telaten. Selain itu juga ramah kepada pembeli itulah yang ia lakukan dari dulu hingga sekarang. Sedikit banyak hasil disyukuri dan dijalani dengan senang hati.Karena usaha sendiri bisa memutuskan bila atau istirahat.

In Action Relawan Tagana Demak

” Kalau ditanya penghasilan yang kotor saja ya paling banter semalem pernah nyampai Rp 1 juta. Tetapi kalau ditata rata semalem kotor sekitar Rp 600 ribu.Kalau untungnya ya lebih 10 persen tinggal hitung sendiri “, jelas Akifin.

Dari penghasilan membuka usaha kucingan ini selain menghidupi 1 istri dan 3 anaknya Akifin bisa membangun rumah dan menyekolahkan anaknya. Yang mbarep kini duduk di kelas 2 SMP 2 Bonang dan mondok di desa Jali.Oleh karena itu ia belum melirik usaha yang lainnya.

Disela sela kerjanya yang lajoan Bungo – Mantingan jika ada musibah atau bencana ia terpanggil menyumbangkan tenaganya sebagai Relawan Tagana sejak tahun 2017 . Meski harus tutup usaha sementara hal itu tidak masalah .Ia yakin dengan ikut membantu saudara yang terkena musibah ada rejeki lain yang nanti ia dapatkan.

” Ya kemarin banjir saya gabung dengan teman teman seminggu lebih angkringan tutup sementara.Jika tutup saya buat status di FB agar pelanggan tidak kecewa.Begitu juga ketika buka saya umumkan di FB contohnya angkringan Arrohman buka lagi luur”, kata Akifin menutup wawancara dengan kabarseputarmuria.        (Pak Muin)