Jepara – Salah satu pekerja di sektor informal yang cukup merasakan turunnya penghasilan harian adakah juru parkir.Dengan sistem setoran yang sama setiap bulannya dengan sepinya kondisi kota membuat penghasilannya turun drastis. Salah satunya dirasakan oleh Abdullah Hasan (35) warga desa Manyargading Kalinyamatan yang markir di Komplek Pertokoan SCJ Jepara.

Sudah lebih 10 tahun ia bekerja sebagai tukang parkir di SCJ baru saat saat inilah merasakan penghasilannya turun drastis.Jika dirata rata turunnya mencapai 40 sampai 50 persen . Jika hari hari sebelum wabah virus corona ia bisa membawa pulang penghasilan bersih Rp 50 – 60 ribu .Namun saat ini tinggal Rp 25- 30 ribu setiap harinya.

” Ya untuk saat saat ini sangat pahit mas dirasakan setelah dikurangi setoran Rp 15 ribu ,bensin Rp 10 ribu dan makan Rp 10 ribu paling banter pulang bawa uang rata rata Rp 25 ribu “, aku Abdullah Hasan pada kabarseputarmuria Jum’at 3 April 2020.

Turunnya penghasilan parkir disebabkan himbauan pemerintah dalam kaitan pencegahan virus corona.Suasana kota yang biasanya ramai menjadi sepi orang tidak lagi jalan jalan seperti dulu.Akibatnya jumlah kendaraan yang parkir tidak seramai dulu.Selain dia masih ada puluhan tukang parkir yang bernasib seperti dirinya.

” Ya gimana lagi namanya musibah ya kita terima dengan lapang dada.Namun demikian jika boleh usul pada pemerintah mbok nasib kami tukang parkir dipikirkan. Mau tidak mau penghasilan untuk keluarga kita berkurang apalagi ini mau puasa dan lebara “kata Abdullah yang setiap hari naik motor dari rumah sejauh 23 Km ke Jepara. (Mu’in)