Demak – Petambak garam di Demak khususnya di desa Kedungmutih kecamatan Wedung. Meski hujan sudah mengguyur dan menenggelamkan lahan garam . Namun beberapa diantaranya masih bisa memanen garam lewat RGI (Rumah Garam Industri ).
Teknologi pembuatan Garam di musim hujan ini diperkenalkan Dr. Ir Soedarto , MM peneliti garam kepada petambak garam di Kedungmutih. Petambak garam anggota Koperasi Garam ROMA ( Roda bersama Abadi ) Kedungmutih ini telah mendapatkan bintek secara berkelanjutan tentang pembuatan garam standar industry lewat RGI.
Musa Abdillah Ketua Koperasi Garam ROMA desa Kedungmutih mengatakan , teknologi Rumah Garam Industri ini sudah diujicobakan di lahan garam miliknya. Ada 5 RGI dengan ukuran panjang 18 meter lebar 3,5 meter dan tinggi air 15 cm bisa menghasilkan garam 3 ton dengan kualitas garam industry.
“ Ini contoh garamnya yang dihasilkan dari rumah garam industri setelah kami cek kadar Na Clnya ada yang mendekati 100 persen yaitu 99 persen. Sehingga garam ini tidah untuk industry konsumsi namun bisa menjadi garam pharmasi “, kata Musa Abdillah dilahannya Selasa (31/12).
Musa menambahkan dari segi bisnis usaha pembuatan garam menggunakan system Rumah Garam Industri ini layak dan menguntungkan. Meski untuk membuat satu RGI ini membutuhkan biaya sekitar Rp 10 Juta rupiah namun dari hasil garam yang dihasilkan bisa menutup biaya opersional.
“ Di Kedungmutih ini sudah ada 7 RGI yang telah diujicobakan dan hasilnya cukup bagus masing masing RGI sudah bisa dipanen garamnya . Kualitasnya juga bagus sehingga harganya juga tinggi tidak seperti harga garam krosok biasa “, tambah Musa.
Musa berharap untuk tahun depan setiap petambak garam minimal mempunyai 1-2 RGI sehingga jika musim penghujan tiba mereka masih bisa mendapatkan hasil. RGI ini sebenarnya memanfaatkan air tua yang ada di lahan garam ketika musim penghujan tiba .
Biasanya air tua itu dibuang percuma,namun berkat teknologi RGI ini air tua bisa dimanfaatkan untuk membuat garam industry. Namun untuk membuat RGI membutuhkan modal yang cukup besar sehingga tidak semua petambak garam membuat RGI ini. Oleh karena itu perlunya ada bantuan dari dinas terkait yang ada hubungannya dengan garam.
“ Beberapa waktu yang lalu Pak Bupati Nasir telah meninjau ke RGI ini , beliau merespon kegiatan kami mudah mudahan ke depan ada bantuan dari Pemkab Demak untuk memperlancar usaha teman teman petambak garam untuk membuat garam standar industry di Demak “, kata Musa lagi. (Muin)