Demak – Talud sungai SWD I di desa Kedungmutih kecamatan Wedung yang jebol kerusakannya semakin parah. Talud sepanjang 150 meter kini lebih separuhnya jebol. Sehingga ketika air pasang air laut tak terbendung lagi dan masuk ke tambak warga yang berisi ikan dan udang. Akibatnya petambak mengalami kerugian ratusan juta karena tak bisa memelihara ikan dan udang.
Roisul Huda petambak warga desa Kedungmutih pada kabarseputarmuria mengatakan jebolnya talud sungai SWD I sudah lebih lima bulan. Awalnya hanya beberapa meter saja namun karena rob tinggi maka bagian yang jebol terus bertambah. Saat ini yang longsor lebih separuhnya. Usia talud pasangan batu belah itu belum ada dua tahun. Namun karena konstruksi yang kurang bagus beberapa bulan ditinggl pemborong beberapa bagian mulai ambrol.
” Kerusakan talud penyebabnya bukan karena air pasang namun konstruksi bangunan talud yang tidak bagus. Pengerjaannya asal asalan adukan kurang semen, pasir kurang bagus, urugan tanahnya bukan tanah padas. Beberapa bulan ditinggal pemborong talud sudah ambrol”, tambah Roisul Huda yang juga Ketua Persatuan Petambak Garam Nusantara PERGUNU Demak.
Rois berharap kepada pemerintah utamanya BBWS segera memperbaiki talud yang jebol. Jika tidak segera diperbaiki hal ini mengganggu aktifitas pembuatan garam para petambak garam. Mereka tidak bisa mengeringkan lahannya karena tergenang air pasang. Paling tidak talud tanggul yang jebol ditutup dengan tanah padas yang kering. Atau langsung ditalud dengan pasangan batu yang bagus kualitasnya
Hal sama juga di katakan Mahmud yang juga petambak garam dari desa Kedungmutih,imbas jebolnya talud Sungai SWD1 tidak hanya satu atau dua orang petambak. Namun ratusan petambak yang ada di area sungai SWD I mereka akan kesulitan membuat garam. Oleh karena itu ia memohon kepada dinas yang terkait untuk memperbaiki talud yang rusak. Mengingat musim garam hampir mulai usai lebaran.
” Kami mohon Dinas yang terkait dengan masalah ini segera memperbaiki talud agar proses pembuatan garam tidak terganggu”, kata Mahmud