Jakarta – Menteri koordinator Maritim  (Menkomaritim) adalah salah satu posisi dikabinet pemerintahan Joko Widodo yang selalu mengalami reshuffle, sejak dipertama kali diperkenankan kepublik pada tanggal 26 Oktober 2014 terhitung Kemenkomaritim sudah mengalami dua kali reshuffle. Menkomaritim pertama adalah Indroyono yang berakhir menjabat pada 12 agustus 2015, kemudian dilanjut oleh Rizal Ramli hingga 27 Juli 2016, hingga sekarang dijabat oleh Luhut Binsar Panjaitan yang sebelumnya menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan.

Sekjen APMI(Asosiasi Pemuda Maritim Indonesia), Ahlan Zulfakhri angkat bicara menyoal reshuffle Kemenkomaritim, beliau mempertanyakan bagaiamana pertimbangan Pak Jokowi dalam mengambilkan keputusan tersebut. Menurutnya Menkomaritim sangat startegis dalam pemerintahan saat ini, dilihat berdasarkan visi Presiden untuk mewujudkan Indonesia Poros Maritim Dunia.

”Menkomaritim dua kali di ganti, ada apa Pak Jokowi? Menkomaritim merupakan posisi strategis yang seharusnya dapat diisi oleh orang yang memiliki kemampuan untuk mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia.” tegas Ahlan

Ahlan menilai reshuffle yang terjadi di Kemenkomaritim sangat kurang tepat, pasalnya pergantian dua kali posisi tersebut dari Indroyono kemudian Rizal Ramli dan saat ini posisi tersebut di isi oleh jendral angkatan darat Luhut Binsar Panjaitan. Menurut Ahlan, hal tersebut akan berdampak pada keberjalanan kebijakan karena seringnya terjadi perubahan kebijakan seiring bergantinya kemenkomaritim.

”Ketika kita melihat posisi ini tentunya cukup ironi, pasalnya menkomaritim merupakan menteri kordinator yang seharusnya memiliki grand design yang jelas tentang kebijakan-kebijakan maritim yang akan di ambil kedepan. Apa jadinya jika pucuk kepemimpinan terus berubah? Ada apa sebenarnya dengan kemenkomaritim?” tandas Ahlan

Sambung Ahlan, terkait reshuffle Kemenkomaritim, ada dua indikasi yang secara hipotesis kita bisa simpulkan pertama Presiden tidak cukup jeli dalam menempatkan personil di kemenkomaritim, atau yang kedua konsepsi maritim yang diusung presiden tidak di mengerti oleh para pengemban jabatan di kemenkomaritim. 

”Harapannya hal ini merupakan resufle terakhir bagi kemenkomaritim mengingat, target presiden menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia.” harap Ahlan

(Hendra Wiguna/Jurnalis/Mahasiswa Undip)