Tiga anak menjadi korban pembacokan. A (12) tewas akibat sabetan golok pelaku, sedangkan dua korban lainnya, SN (8) dan Z (12), menderita luka berat dan dirawat di Rumah Sakit Sunan Kalijaga Demak. Karena parahnya luka yang diderita, Zaki dirujuk ke Rumah Sakit di Semarang.
Warga yang melihat kejadian tersebut sontak terpancing emosi dan beramai ramai menghajar si pelaku dan merusak rumahnya. Akibat amukan massa tersebut, Supriyadi menderita luka parahtu di sekujur tubuhnya dan dilarikan ke Rumah Sakit Islam NU Demak.
Menurut Eko Nur Arifin, saat menggelar perayaan satu tahun anaknya, tiba-tiba pelaku yang tinggal di sebelah rumahnya keluar dan menyerang warga yang tengah asyik menonton acara tersebut.

KOMPAS.com (ARI WIDODO) Petugas mengamankan rumah tersangka, Supriyadi (30), di Desa Wonowoso, Kecamatan Karangtengah, Demak, yang menjadi lokasi pelaku mengamuk dan menyerang warga sehingga mengakibatkan tiga anak menjadi korbannya, Minggu (26/7/2015)
“Kejadiannya cepat sekali, Mas. Pada saat musik Barongan dimulai, mendadak pelaku keluar rumah dan langsung mengamuk membabi buta. Acara bubar dan warga yang mayoritas anak anak langsung lari menyelamatkan diri,” kata Eko.
Informasi yang dihimpun, pelaku dikenal pendiam dan tertutup serta jarang berkomunikasi dengan warga. Sehari-hari, pemuda pengangguran yang diduga mengidap gangguan jiwa itu hanya bermain dengan seekor anjing kesayangannya. Setiap bepergian keluar rumah pemuda yang baru pindah dari Kalimantan itu selalu membawa golok yang diselipkan di pinggangnya.
“Pelaku ini baru pindah dari Kalimantan, bahkan belum memberitahu pada kami. Kemana mana membawa golok. Warga sini tahunya dia memang agak kurang waras, “ kata Nur Kholis, Ketua RT setempat.
Peristiwa yang menggemparkan warga Desa Wonowoso, Kecamatan Karangtengah tersebut hingga kini masih ditangani oleh Satreskrim Polres Demak.
Penulis | : Kontributor Demak, Ari Widodo |
Editor | : Caroline Damanik |