Jepara – Selain kabupaten Demak yang terdampak bencana abrasi dan kelihatan nyata. Kabupaten Jepara juga sudah mengalami hal yang sama hingga menghilangkan seluruh dan  wilayah desa diantaranya desa Bulak , Tanggul Tlare , Semat dan Teluk Awur.

Kedahsyatan ombak abrasi ini juga mulai mengikis area pertambakan desa Surodadi kecamatan Kedung . Tambak tambak disepanjang pantai area desa Surodadi ini juga mulai terkikis perlahan lahan.

Kondisi nyata terlihat ketika musim Barat atau penghujan tiba. Ombak disertai angin yang kencang menerjang kawasan tambak yang dekat dengan pemukiman. Selain gelombang yang tinggi juga membawa matreal berupa pasir yang terbawa masuk ke area pertambakan garam.

Sunarto warga desa Surodadi kecamatan Kedung pada kabarseputarmuria mengatakan , abrasi tambak yang kini melanda desanya baru dimulai sekitar 10 tahun yang lalu. Ketika ia masih kecil tambak tambak dipinggir pantai tak ada gerusan dari ombak di musim hujan.

Abrasi area pertambakan berawal tidak begitu dirasakan oleh warga. Setiap tahunnya hanya berkisar 10 meteran . Namun semakin lama semakin dirasakan karena panjang tambak semakin lama semakin berkurang. Garis pantai juga semakin lama semakin mendekati area pemukiman warga.

“ Kalau di hitung panjang area tambak  saya saat ini tinggal separuhnya. Yang separuh sudah jadi air dan tak bisa berproduksi baik untuk membuat garam atau budidaya ikan dan udang “, kata Sunarto Rabu 15/1/2025.

Sunarto menambahkan sebelum terjadi abrasi sebelum area tambaknya masih ada sungai kecil untuk pengairan tambak. Selain itu masih ada tanah lapangn yang cukup luas yang bisa digunakan untuk bermain bola . Namun sekarang sudah tergerus ombak menjadi laut yang berombak besar.

“ Panjang tambak saya yang hilang tergerus abrasi selama 10 tahun ini ada sekitar 100 meter. Setiap tahunnya tidak tentu hilangnya kadang panjang kadang pendek tergantung besarnya ombak dan angin barat. Dulu jalan raya ke pantai ada sekitar 300 meteran namun kini tak ada separuhnya karena tanahnya terus terkikis ombak “, kata Sunarto lagi.

Dengan semakin intennya abrasi yang setiap musim Barat melanda desanya Sunarto berharap ada penanganan dari pemerintah untuk mengurangi dampak abrasi. Dulu pernah ada pemecah gelombang dari bis bis beton namun hal itu tak berdampak apa apa.Bis bis beton itu masih ada dan semakin di tengah.

Selain itu warga juga membuat tanggul dari zak zak pasir selain itu juga pagar bambu. Namun upaya itu tidak begitu berarto karena ombak dan angin yang besar . Sehingga matreal dari tengah laut berupa sampah dan pasir putih terus mendekati perumahan warga.

“ Mudah mudahan ke depannya pemerintah membuat tanggu tanggul permanen dari beton di pinggir pantai desa Surodadi ini. Agar gerusan ombak yang setiap tahun di musim Barat mengahantam area pertambakan bisa dikurangi atau berhenti, Sehingga hunian warga tidak terdampak abrasi “, harap Sunarto. ( Pak Muin )