Cungkup Makam Mbah Tuanku Maulana Al-Maghribi  desa Krasak Kecamatan Pecangaan kabupaten Jepara

Jepara – Setiap desa di Jepara sejak dulu hingga sekarang masih melestarikan tradisi atau kearifan local . Salah satunya yang berkaitan dengan menjaga dan merawat tapak tilasatau cikal bakal atau piundhen. Pundhen atau tempat yang di pepundhi biasanya berupa makam atau kuburan. Yaitu tempat di semayamkan jazad atau raga seseoarang yang dianggap berjasa di desa tersebut

Salah satu desa yang masih kental dengan tradisi merawat makam leluhur adalah desa Krasak kecamatan Pecangaan . Di desa ini ada tiga makam kuno yang masih di rawat dan diziarahai oleh warga setempat . Ketiga makam ini ada di dua cungkup besar di tengah tengah salah satu makam di des aini.

Seperti layaknya makam kuno di berbagai tempat selain di cungkup atau dibuatkan rumah rumahan juga di sekitarnya ada pohon pohon besar. Mengapa di cungkup karena untuk membedakan makam pepundhen karena letaknya berbaur dengan makam lain. Selain itu juga agar warga atau yang berziarah nyaman di kala panas atau hujan.

Makam pepundhen warga desa Krasak ini letaknya tidak jauh dari rumah warga. Namun area makam ini sudah di pagar keliling . Adapun jalan untuk menuju makam ini kondisinya juga diaspal bagus. Selain itu juga ada tempat parkir untuk sepeda motor atau mobil. Sehingga peziarah bisa masuk membawa kendaraan roda dua maupun roda empat.

makam Mbah Sri Tulung Agung dan Mbah Abdul Qodir.

Makam pepundhen warga desa Krasak kecamatan Pecangaan ini ada tiga yang berada di dua cungkup. Satu cungkup atasu rumah rumahan berisi dua makam . Yang pertama makam Mbah Sri Tulung Agung dan Mbah Abdul Qodir. Seperti makam pepundhen lain di makam ini hanya nama saja yang tertulis tidak ada informasi lain misalnya tahun hidupnya atau tahun matinya.

Cungkup ini cukup luas dan kondisinya cukup bersih . Sehingga peziarah yang datang ke makam ini untuk berziarah harus menjaga kebersihan dengan melepas sandal. Selain itu juga berlaku sopan misalnya tidak gaduh dan berkata kata yang kurang pantas . Selain itu dianjurkan untuk mendoakan yang dikubur . Bila meminta harus kepada Allah SWT.

Dari kedua tokoh ini belum ada sumber yang bisa dihubungi namun dari sejarah desa Krasak ini ada kaitannya dengan tokoh Jepara Ratu Kalinyamat dan Sultan Hadiri. Oleh karena itu di duga kedua tokoh ini hidup setelah era kepemimpinan Ratu Kalinyamat di Jepara. Entah itu murid atau utusan saudara atau lainnya yang ada kaitannya dengan tokok legendaris Jepara ini.

Makam Mbah Tuanku Maulana Al-Maghribi

Sedangkan makam yang ketiga adalah makam Mbah Tuanku Maulana Maghribi yang terletak di cungkup tersendiri. Jika di lihat namanya bahwa tokoh yang makamkan dalam cungkup tersebut adalah bukan asli warga Krasak atau bisa dikatakan pendatang. Mereka ada penyebar agama Islam yang berkelana dari satu tempat ke tempat lain. Tokoh tersebut wafat atau meninggal di desa Krasak kemudian dimakamkan di desa ini.

Untuk mengungkap sejarah siapa atau bagaimana cerita dari ketiga tokoh desa Krasak yang sekarang menjadi pundhen atau di pepundhi , Tentunya kita harus bertemu dengan warga desa Krasak yang tahu tentang asal muasal tiga tokoh sentral desa. Informasi ini berisi fakta bahwa di desa Krasak ada 3 makam yang masih di rawat dan diziarahi sampai sekarang.

Bagi anda pembaca atau siapa saja yang ingin berziarah ke 3 makam atau pundhen di desa Krasak ini bisa datang ke Lokasi. Adapun tempatnya bisa googling di Map atau bertanya ke warga setempat . Warga Krasak yang di kenal ramah pasti akan menunjukkan anda ke pundhen warga desa ini. ( Pak Muin )