Banyak cara dilakukan umat muslim di dunia untuk bisa melakukan ibadah di tanah suci Mekkah. Salah seorang yang kini berada di Madinah adalah Sayudi Prastopo.
Kini, ribuan jemaah haji asal Indonesia mulai tiba di Madinah untuk menunaikan ibadah haji di Makkah. Namun, sosok Sayudi Prastopo bukan termasuk rombongan jemaah haji asal Indonesia.Ia adalah pesepeda yang berhasil tiba di Tanah Suci.
Pria kelahiran Malang, Jawa Timur yang akrab disapa Sayudi ini telah menempuh perjalanan selama kurang lebih tujuh bulan hingga akhirnya tiba di Arab Saudi. Perjalanan panjang ini dilakukan dengan menggunakan sepeda.
Pria 53 tahun ini gowes menempuh jarak sekitar 27.500 kilometer dari Jakarta menuju Makkah. Kepada wartawan, Sayudi membeberkan kisah rencana perjalanannya yang dimulai sejak 2022 lalu.
Setelah memiliki niat berkunjung ke Makkah, Sayudi langsung melirik sepedanya. Ia bertekad kuat menuju Makkah dengan ayuhan kakinya yang bertumpu pada pedal sepeda.
Sebelum menuju ke Makkah, Sayudi lebih dulu melakukan latihan. Ia ingin melihat sejauh mana kekuatan fisik dan juga sepedanya. “Saya latihan selama 16 bulan mengelilingi pulau Jawa. Bentang Jawa, dari Ujung Kulon sampai Banyuwangi dengan perkiraan jarak 30 ribu kilometer. Perkiraan jarak Jakarta ke Makkah sekitar 27.500 kilometer,” ujarnya kapada wartawan, Rabu (15/5/2024), dikutip Pijarnews dari detik.com
Lebih lanjut, Sayudi mengatakan latihan yang dijalaninya ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan diri dan sepedanya. “Melatih mental dan gimana kita bisa memperbaiki sepeda saat ada trouble di jalan. Alhamdulillah sejauh ini nggak ada trouble,” sambungnya.
Setelah latihan selama 16 bulan, tepat pada 16 November 2023, Sayudi memantapkan diri untuk menuju Makkah. “Pokoknya konsep saya road to Makkah dulu, nanti bisa haji atau nggak ya lihat regulasi sana. Pokonya ke Makkah dulu,” ujarnya.
Sayudi menempuh perjalanan melewati lintas timur Sumatera, nyebrang ke arah Malaysia, menuju Thailand, menyebrang ke Myanmar, lanjut ke China, Pakistan, Qatar, dan tiba di Saudi Arabia,” jelas Sayudi mengenang rute yang dilewatinya.
Tiba di Mekkah
Setelah menempuh perjalanan selama kurang lebih tujuh bulan, akhirnya Sayudi tiba di Arab Saudi pada 7 Mei 2024. “Alhamdulillah kondisi saya sehat dan nggak pernah sakit,” ujar Sayudi yang saat ini berada di Madinah
Meskipun tiba di Saudi berdekatan dengan musim haji, tetapi Sayudi tidak diperbolehkan menunaikan haji. Alasannya karena visa yang ia kantongi adalah visa turis, bukan visa haji. “Sebenarnya konsep saya itu road to Makkah. Untuk berhaji, saya lihat dulu regulasi di Saudi karena tiap tahun regulasinya berubah. Jadi niat saya sampai Makkah dulu. Kalau pemerintah Saudi bilang saya nggak bisa berhaji, ya nggak apa-apa, saya ikutin.” ujarnya.
Karena tujuannya ke Makkah bukan untuk berhaji, ia mengaku tidak mempersiapkan apapun untuk ibadah haji.Saat ini Sayudi masih berada di Madinah dan dengan visa turis, ia masih diperbolehkan tinggal selama 90 hari.
“Visa turis dikasih 90 hari, sekarang saya masih di hari ke 8, masih ada 82 hari saya manfaatkan salat di Masjid Nabawi, membantu jemaah haji lansia, saya mau memperbanyak amalan selama di sini,” ujarnya.
Dengan pengalaman ini, Sayudi justru makin semangat untuk datang kembali ke Makkah di tahun-tahun berikutnya. Harapannya, ia ingin kembali gowes dari Jakarta ke Makkah dengan mengantongi visa haji. “Berhaji itu dambaan semua manusia, haji itu panggilan Allah. Kalau saya belum dipanggil sama Allah, ya ga apa-apa, mungkin tahun depan atau tahun berikutnya. Ini hanya suatu penundaan saja. Moga-moga saya tahun depan bisa cycling lagi dari Jakarta ke Makkah buat berhaji,” harapnya.
Kini Sayudi mengaku masih menyimpan harapan agar bisa berhaji mengingat berhaji adalah dambaan seluruh umat muslim termasuk dirinya. “Saya sebenarnya memang kalau ada kesempatan haji saya akan jalani, namun jika regulasi disini tidak boleh, sebagai bangsa taat aturan kita ikuti aturannya. Kita tidak punya hak untuk itu,” pungkasnya. (*)
Baca artikelnya di Pijarnews.com dengan membuka link berikut ini: https://www.pijarnews.com/kisah-sayudi-prastopo-bersepeda-dari-indonesia-ke-madinah-pilih-umrah-usai-gagal-laksanakan-ibadah-haji/