Demak – Petambak garam di Demak yang berasal dari desa Kedungmutih kecamatan Wedung kabupaten Demak saat ini sudah ada yang panen. Meski hanya dapat 17 zak dengan berat 40an kg namun disambut gembira pasalnya setiap zak dihargai Rp 200 ribu sehingga perkwintalnya mencapai Rp 500 ribu .Sehingga dalam sehari panen ia dapat Rp 3.400 ribu dan telah lama ditunggu.

Ali Muhlis (60) petambak garam dari desa Kedungmutih mengatakan , lahannya persis pinggir jalan .Sehingga ketika memanen garam banyak yang lihat sehingga para pembeli langsung memborong garamnya.Bahkan satu dua ada yang pesan dahulu padanya karena garam saat ini sulit dicari dan harganyapun mahal . Yang ada garam timbunan yang harganya lebih mahal.

” Ya panen awal ini untungnya lebih banyak karena harga masih bagus. Apalagi lahan saya ini dipinggir jalan jadi angkutannya mudah .Ini baru dapat 17 zak untuk ke depannya jika tidak ada hujan dapatnya lebih banyak lagi “, kata Ali Muhlis pada kabar seputar muria Jumat 26/5/2023

Ali Muhlis mengatakan satu deret tambak dipinggir jalan Kedungmutih-Babalan baru dia saja yang lahannya bisa di panen. Yang lain baru persiapan lahan kristalisasi dan perkiraan sepuluh hari je depan mereka akan menikmati panen perdana seperti dirinya.

” Ya itu kalau nanti semua panen harga pasti turun perlahan lahan sampai harga standart atau kekinian.Jadi kalau panen awal untungnya lebih banyak karena merasakan harga mahal. Dapat sedikit uangnya banyak sebaliknya ketika panen raya dapat garam banyak yang sedikit karena turun harga”, imbuhnya. ( Muin )