Demak  – Meskipun ada himbauan untuk tidak melaksakan takbir keliling menyambut hari raya idul fitri dari aparat pemerintah ataupun aparat keamanan. Namun kenyataannya banyak desa yang tetap menyelenggarakan kirab takbir keliling yang menjadi tradisi sejak dulu kala.

Mereka telah rindu akan tradisi sebagai simbol pengejawantahan rasa syukur dan juga simbol kebersamaan dan persatuan antar warga. Dalam acara kirab takbir keliling ini selain tenaga warga juga keluar biaya untuk membuat maket yang diarak. Biaya yang dikeuarkan biasanya iuran bersama warga tergantung kemampuan masing masing.

” Biasanya kita beli bahan bahan dari uang iuran warga besarnya tidak mengikat yang mampu ya kasih banyak. Yang tak punya ya urun tenaga semua kita kerjakan habis shalat tarawih ” kata Anam warga Desa Kedungmutih yang ikut arak arakan takbir keliling.

Dari pantauan kabarseputarmuria di lapangan ,selain membuat maket maket untuk diarak keliling kampung. Warga yang mempunyai persewaan sound sytem juga ikut arak arakan dengan membawa mobil . Sound mereka hidupkan keliling kampung untuk mengumandangkan takbir menyambut lebaran.

” Memang saya minta kepada Pengurus untuk mengadakan takbir keliling. Saya rindu acara takbir keliling yang sudah dua tahun ini tak ada kegiatan.Mudah mudahan dengan adanya takbir ini rejeki yang sepi menjadi ramai kembal”,kata Saiful pemilik persewaan Sound system.

Terpisah Roisul Huda pengurus Mesjid Jami Baitul Ma’mur desa Kedungmutih kecamatan Wedung kabupaten Demak ,mengucapkan terima kasih pada seluruh warga masyarakat yang telah mensuksekan acara takbir keliling. Takbir keliling berjalan aman tertib dan lancar .Masing masing tiap rombongan menjaga diri dan anggota untuk tetap mentaati kesepakan .

” Kerinduan warga dua tahun tak ada takbir keliling terpecahkan sudah . Selain arak maket mereka juga sulut kembang api sebagai perwujudan rasa syukur mereka “, tambah Roisul Huda.

Selain warga desa Kedungmutih ada banyak desa yang menggelar acara takbir keliling yang terpantau di medsos . Selain itu mereka juga menggelar pesta kembang api setahun sekali ini. Meskipun mereka mengeluarkan uang yang banyak namun mereka tak ada rasa kecewa di hatinya namun mereka gembira menyambut hari raya idul Fitri .( Pak Muin)