Demak – Bagi Sakdullah warga desa Babalan kecamatan Wedung kabupaten Demak Covid 19 memang menurunkan penghasilannya sebagai pengojek.Namun hal itu ia terima dengan lapang dada setiap hari ia masih keluar rumah untuk mengantar langganan nya ke pasar tetangga desa .Ya setiap hari ia mengantar penumpang untuk berbelanja ke pasar desa Kedungmutih kecamatan Wedung kabupaten Demak.
Setiap hari setidaknya ia bisa mengantar 5-6 penumpang yang ongkos perorangnya pulang pergi Rp 15.000 -20.000.Sehingga jika sedang ramai penghasilan sehari harinya bisa mendapatkan , Rp 60 – 75 ribu setelah dikurangi bahan bakar.Bahkan jika sedang ramai sehari ia bisa mendapatkan penghasilan bersih Rp 100 ribu.
Sakdullah menekuni pekerjaan sebagai tukang ojek lebih sepuluh tahun.Desanya yang jauh dari pasar Tradisional membuat jasa ojek masih laku. Pelanggannya adalah bakul ikan yang setiap hari membawa hasil laut dari desa Babalan untuk di bawa ke pasar desa Kedungmutih yang jaraknya hampir tiga kilometer.
” Dulu jumlah pengojek di desa kami cukup banyak ada sekitar 50 orang lebih.Namun yang masih menekuni pekerjaan ini tidak ada 20 orang mereka pindah profesi jadi nelayan atau kerja pabrik “, kata Sakdullah pada kabarseputarmuria
Selain mengantar orang Sakdullah setiap harinya juga mengantarkan air ke rumah warga yang butuh air bersih.Air dari PDAM tidak layak untuk minum oleh karena itu warga masih membutuhkan air untuk minum dan memasak.Air bersih dibeli dari desa Kedung malang yang jaraknya cukup jauh sehingga warga butuh tukang ojek untuk mengantarkannya. 5 jerigen air dibeli dari desa Kedung malang Rp 5 ribu sampai di desa Babalan biasanya dijual Rp 20 ribu – 25 ribu.
” Ya selain ojek orang saya juga antar barang dan juga air bersih.Selain warga desa Babalan yang butuh air Warga desa Kedungmutih juga ada yang suruh antar air ke rumahnya. Alhamdulillah selama Corona penghasilan turun sedikit “, aku Sakdullah.