SEMARANG (jatengtoday.com) – ATR 72-600 milik Lion Air bisa menjadi alternatif pelancong terbang ke Karimunjawa lewat jalur udara. Tentu ini berpotensi menambah jumlah wisatawan destinasi andalan Jateng tersebut.
President and CEO Lion Air Group Edward Sirait siap menambah jadwal flight jika penerbangan ini cukup diminati masyarakat. Terlebih dengan jarak tempuh dari Semarang hanya 30 menit.
“Saat ini tiket rute Karimunjawa-Semarang dijual dengan harga Rp 460.600. Kemudian untuk rute Semarang-Karimunjawa hanya Rp 407 ribu. Untuk jadwal kita terbang regular (daily) atau tiap hari berangkat pukul 11.20 WIB,” katanya, Jumat (12/10/2018).
Pesawat ATR 72-600 ini berkapasitas 72 seat (dari Semarang). Sedangkan berangkat dari Karimunjawa berkapasitas 50 orang.
Sementara itu, Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo mengaku sudah memimpikan jadwal penerbangan reguler rute Semarang-Karimunjawa. Meski beberapa maskapai sempat menggarap rute tersebut, namun kondisinya masih sepi peminat. Untuk melayani penerbangan itu, Lion Air Group bakal menggunakan maskapai Wings Air.
“Ini menjadi impian lama karena beberapa penerbangan catatan saya ada tiga penerbangan sebelumnya mendahului dan tidak terlalu sukses. Sekarang Wings Air kita minta untuk terbang tiap hari mudah-mudahan sukses. Sekaligus kita mempromosikan,” jelasnya.
Kesuksesan transportasi memang terletak pada ramai dan tidaknya masyarakat yang menggunakan. Jika dilihat potensi daerah tujuan, yakni Karimunjawa, Ganjar yakin penerbangan yang dilakukan setiap hari ini akan sukses dan meningkatkan jumlah wisatawan.
“Ini tempat yang sangat menarik, diving resort bagus, taman lautnya bagus, kalau transportasinya bagus maka ini akan menyelesaikan banyak persoalan,” katanya.
“Saya tidak mau mendengar lagi ada keluhan, Pak saya piknik ke Karimunjawa tidak bisa pulang karena gelombangnya tinggi. Penerbangan ini menjadi solusi,” ujarnya.
Di sisi lain Ganjar mengaku masih ada beberapa hal yang perlu dikerjakan untuk menjadikan Karimunjawa sebagai primadona wisata laut sekelas Bali, Lombok maupun Labuan Bajo. Jika transportasi sudah, tinggal peningkatan fasilitas.
“Karimunjawanya mesti diperbaiki agar orang makin minat datang, fasilitas, bandara mesti dikembangkan termasuk yang Dewandaru. Maka itu perlu penambahan runway. Ini tugas saya ke pak Menteri Perhubungan,” katanya.
Selain itu yang juga harus disiapkan adalah sumber daya manusia di Karimunjawa agar mampu mengelola daerahnya jika akhirnya banyak kunjungan wisatawan. Terutama terkait kesiapan menyelenggarakan acara.
“Yang di sini juga sudah siap. Maka berikutnya adalah membuat event yang ada di sana agar orang bisa berdatangan dan mereka tertarik untuk itu,” katanya.
Karimunjawa merupakan satu dari empat destinasi wisata andalan Jawa Tengah yang mendapat prioritas dari pemerintah pusat, selain Candi Borobudur, Dieng, dan Sangiran.
“Setelah ini selesai runway diperbaiki akan kami kembangkan dengan beberapa titik destinasi yang lain. Target kita sih mau minta muntahan saja dari Bali,” katanya.
Dia juga mengaku beberapa investor asing sangat tertarik untuk membantu pengembangan pariwisata di Karimunjawa. Dengan catatan tidak ada lagi kendala listrik, energi dan Infrastruktur. (*)
editor : ricky fitriyanto