Demak – Desa Jetak kecamatan Wedung dari dulu hingga sekarang di kenal sebagai gudangnya pengusaha Nasi Kucing. Entah siapa yang dulu menamakan nasi bungkus kecil kecil sebagai nasi kucing. Namun realitanya orang banyak menyebutnya sebagai nasi kucing. Mereka menjualnya di warung pinggir jalan atau lazim di sebut angkringan.
Di saentero Demak , Kudus dan Jepara dan mungkin kota kota lain mereka menyebar. Jumlah pengusahanya mungkin ratusan orang . Jika di seputaran Demak, Kudus, Jepara mereka mengambil dagangan langsung dari pusatnya yaitu desa Jetak. Namun jika jauh dari pusatnya mereka kontrak tempat lalu membuat makanan dan minuman kemudian mereka jual di kota tempat mereka berusaha.
Salah satunya adalah Bang Udin yang mangkal di depan SD Kedungmutih Wedung. Di tempat ini Udin sudah buka dagangannya lebih enam bulan. Sebelumnya ia membuka lapaknya di Pertigaan desa Kedungmalang Jepara. Di tempat baru ini Udin mengaku cukup lumayan hasilnya di banding tempatnya dulu karena banyak saingan.
Ada berbagai macam dagangan khas warung kucingan ini mulai nasi bungkus dengan berbagai lauk dari Sarden, teri, sambal goreng, ayam sampai bistik. Juga bermacam gorengan mulai dari tempe , tahu , bakwan, mendoan dan masih banyak lagi yang lainnya. Minumannya juga macam macam mulai teh manis hangat, es the ,kopi ,susu, jahe , dan masih banyak lagi.
“ Pokoknya dijamin tidak akan kelaparan jika malam hari , ada berbagai menu pilihan yang bisa di beli di sini . Harganyapun ekonomis dengan Rp 20 ribu anda bisa makan kenyang disini “, tutur Udin warga Jetak pada kabarseputarmuria.
Udin menuturkan semua makanan yang dijualnya bukan bikinannya . Namun ia mengambil di agen kucingan di desanya . Jika sore tiba iapun mengambil dagangan sambil membayar dagangan kemarin. Dengan sepeda motor dan keranjang iapun mengangkut dagangannya ke lapaknya. Untuk minuman udin membuat sendiri sehingga ia belanja gula,kopi dan minuman ringan lainnya.
“ Ya untuk modalnya sih paling untuk membuat gerobag dan peralatan membuat minuman , seperti gelas , kompor dan panci. Semua dagangan dari agen kita hanya menjualkannya . Jika laku kita bayarkan jika tidak laku kita kembalikan ke agen”, tambah Udin.
Udin mengatakan selain dirinya banyak teman teman yang seprofesi seperti dirinya. Mareka menyebar ke berbagai penjuru wilayah Demak , Jepara dan Kudus. Jam dua siang dagangan dari agen siap didistribusikan ke lapak-lapak. Jika hari ramai semua dagangan bisa habis keuntunganpun lumayan semalam bisa bawa pulang uang Rp 150 ribu – 200 ribu. Jika hari sepi paling sedikit bisa dapat untung Rp 75 ribu – 100 ribu.
Bagi siapa saja yang ingin membuka usaha warung kucingan mala mini bisa datang ke desa Jetak kecamatan Wedung kabupaten Demak. Anda bisa datang kea gen untuk mencari informasi dan pengalaman berjualan nasi kucing ala warga desa Jetak ini. (Muin)