Jepara – Di Desa Kaliombo tepatnya pedukuhan Ndoro Payung (Godhang) kecamatan Pecangaan ada jembatan sesek fenomenal. Meskipun bentuknya sederhana namun setiapnya mengahsilkan uang puluhan ribu rupiah setiap harinya. Betapa tidak setiap kendaraan yang lewat “wajib” membayar Rp 1.000,-. Jika anda pulang pergi harus menyiapkan uang sebesar Rp 2.000,-.

Anda pasti banyak yang tidak percaya di era sekarang ini masih ada lewat jembatan harus bayar. Padahal jembatannya cukup sederhana tiangnya terbuat dari Bambu  dan pijakannya terbuat dari papan pohon kelapa ( sesek). Sehingga orang awam menyebut jembatan ini jembatan sesek. Yang lewat setiap harinya ratusan kendaraan roda dua.

“ Ya kalau sepi Rp 200 ribu – Rp 250 ribu , tapi kalau ramai ya bisa sampai Rp 400 ribu – Rp 500 ribu saya sudah lebih 10 tahun njaga disini “, kata ibu Qomariyah warga dukuh Ndoropayung pada kabarseputarmuria.

Qomariyah mengatakan ia menjaga jembatan sesek untuk bagian desa Kaliombo ini juga membayar sewa atau kontarakan pada desa . Setiap tahunnya lebih 20 juta uang tersebut dipergunakan untuk pembangunan Masjid pedukuhan. Jembatan sesek ada sudah puluhan tahun sehingga hasil dari sewa jembatan ini juga sudah banyak .

Melihat kondisi jembatan sesek yang membayar itu Pratikno Wakil Ketua DPRD kabupaten Jepara mengatakan , sejak dulu jembatan sesek itu menjadi lahan pemasukan pendapatan bagi dua desa . Yang satu desa Kaliombo kecamatan Pecangaan kabupaten Jepara dan satunya desa Tedunan kecamatan Wedung kabupaten Demak. Dulunya pendapatan tidak seberapa , namun dengan perkembangan jaman hasilnya saat ini cukup banyak.

 “ Untuk Jembatan Doropayung itu kan desanya ikut Kaliombo. Oleh karena itu saya mengharapkan desa mengajukan pembangunan jembatan itu.  Sudah lama tarikan itu ada dan menguntungkan beberapa fihak saja kasihan yang lewat harus keluar uang terus”, tambahnya.

Pratikno mengatakan tidak hanya jembatan Ndoro Payung saja ,namun masih ada satu jembatan yaitu jembatan Bungpis dalam satu kesatuan. Fihaknya telah meninjau kondisi jembatan Bungpis itu kondisinya rusak parah . Beberapa waktu yang lalu pemerintah daerah telah menganggarkan Rp 500 juta . Namun karena kerusakannya cukup parah akhirnya anggaran itu di cancel.

“ Untuk jembatan Bungpis dan sesek Ndoropayung  jika dihitung butuh anggaran sekitar 25 M ,itu anggaran besar sehingga kami mengajukan ke pemerintah pusat selain itu posisi jembatan itupun di sungai SWD 2  yang regulasinya wewenang pemerintah pusat, Mari kita berdo’a bersama agar pemerintah pusat menggelontorkan dana untuk perbaikan jembatan bungpis “, kata Pratikno yang juga Politisi Partai Nasdem.(Muin)