Jepara- Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastusti Senin 5 September hari ini mengadakan kunjungan kerja di desa Kedungmalang kecamatan Kedung kabupaten Jepara. Hadir mendampingi menteri Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Wakil Bupati Jepara Subroto.

Kunjungan yang dipusatkan di lapangan desa Kedungmalang ini selain di hadiri oleh nelayan dan petambak garam dari Jepara . Juga hadir perwakilan nelayan dari pantai Utara Jawa seperti Demak , Kendal, Brebes, Tegal , Pati dan Rembang.

Turun dari mobil berwarna putih Menteri perempuan yang dikenal enerjik disambut oleh ibu-ibu nelayan dari desa Kedungmalang. Selanjutnya Menteri yang terkenal sebagai penenggelam kapal nelayan asing ini diasambut oleh tepukan meriah dari ratusan nelayan yang hadir dalam pertemuan itu.

Wakil Bupati Jepara Subroto mengemukakan mestinya ibu Susi datang ke Jepara sudah satu tahun yang lalu.Namun karena kesibukan sebagai menteri Kelautan dan Perikanan yang harus keliling Indonesia baru terealisasi tahun ini.

Selanjutnya Subroto mengatakan , bahwa daerah Kedung merupakan daerah pertambakan dengan 1.090 hektar  503 hektar berupa lahan  garam , sisanya puso. Selain itu petambak garam rata rata usaha kecil sehinga minim ketrampilan ,  minim modal dan juga kurang dalam hal pemasaran.

20160905_094226

 

Oleh karena itu dengan adanya bantuan yang dikucurkan dari Kementrian Kelautan akan menambah peningkatan perekonomian nelayan maupun petambak garam. Untuk nelayan adanya bantuan sarana alat tangkap ikan  dan untuk petambak garam berupa geoisolator.

“ Terima kasih kami sampaikan pada Ibu Menteri maupun Bapak Gubernur atas bantuan yang telah diberikan pada nelayan dan petammbak garam”, kata Subroto

Selanjutnya Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengemukakan , bahwa pemerintah terus berupaya meningkatkan taraf hidup nelayan misalnya dengan penggantian alat tangkap ikan yang ramah lingkungan. Sehingga diharapkan nelayan mematuhi aturan yang ditetapkan pemerintah siap berganti alat untuk menangkap ikan.

“ Jangan hanya berkata siap-siap untuk berganti alat di sini , lain waktu nanti demo lagi “, kata Gubernur.
Menyoal tentang garam Gubernur mengatakan bahwa Indonesia saat ini masih impor garam , oleh karena itu Gubernur mengajak petambak garam untuk membuat garam standart industry agar tidak impor lagi. Oleh karena itu gubernur berharap petani membuat garam yang kualitas bagus dengan menggunakan teknologi salah satunya teknologi geo isolator. Jika masih kurang bagus hasilnya maka petambak harus terus belajar lewat pelatihan.

“ Selain itu saat ini saya baru manjajagi percontohan 5 pabrik garam di Jepara , dengan adanya pabrik maka harga garam akan baik , saat ini di Jepara belum ada pabrik garam yang besar “, tambahnya.

Menteri Kelautan dan Perikanan dalam sambutannya mengatakan, pemerintah sekarang terus meningkatkan kesejahteraan nelayan dan juga petambak ikan dan garam. Berbagai bantuan pemerintah terus mengalir demi untuk kesejahteraan rakyat. Namun demikian rakyat harus membantu untuk mensukseskannya.

Sebagai contoh agar tidak abrasi maka diperlukan penghijauan berupa tanaman bakau atau mangrove. Pemerintah akan mengusahakan tanaman mangrove dan juga bakaunya dengan jumlah jutaan. Rakyat membantu pemerintah dalam hal penanaman dan perawatannya.Oleh karena itu ketika bantuan turun diharapkan untuk ditanam dan jangan lari.

Begitu juga sector perikanan pemerintah akan menggantikan  alat tangkap yang ramah lingkungan. Selain memberikan bantuan sebagai percontohan , nelayan diharapkan bisa mengganti alat tangkap dengan biaya sendiri. Jika tidak ada modal maka bisa pinjam bank dengan bunga yang kecil.

Di sector pertambakan pemerintah juga akan melakukan pengerukan kanal-kanal tambak yang menuju ke laut , setelah dalam kemudian ditebari bibit ikan sebagai stok . Namun ibu menteri berharap nelayan jangan melakukan penangkapan ikan dengan menggunakan strom.

“ Meskipun di beri bibit jutaan kalau pengambilannya distrom maka sehari bisa habis “, kata Susi.             ( Muin)