KUDUS- Perasaan sedih kini masih menggelayut  di wajah Hj Kholilah ‎(55), warga Jl Marsma R Iswahyudi, Gunung Bahagia, Balikpapan Selatan, Kalimantan Timur.  sang suami, H Sakur (67), tak kunjung ditemukan, sejak hilang di sekitar Taman Menara, tak jauh dari komplek Makam Sunan Kudus, pada Jumat (18/12) malam lalu.Sampai saat ini belum ada kabar beritanya suaminya berada

“Saat itu, kami sekeluarga ziarah ke makam wali-wali, menggunakan dua mobil,” ujar Kholilah mengawali ceritanya, Kamis (31/12).

Disampaikan, usai berziarah ke Makam Sunan Muria, rombongan singgah di Makam Sunan Kudus. Menurut dia, rombongan sampai di sekitar area menara pada pukul 23.00.

“Selanjutnya, kami semua ziarah ke makam. Namun bapak tak mau ikut, katanya capek, mau tidur di mobil saja,” sambung dia.

sakur

Usai ziarah dan menunaikan salat malam di Masjid Al-Aqsa Menara‎ Kudus, seorang anggota keluarga hendak mengecek kondisi Sakur. Namun, ia begitu kaget lantaran Sakur sudah tak berada di dalam mobil.

“Selanjutnya, kami melapor ke pihak kepolisian, tapi sampai sekarang belum ada kabar,” tuturnya.
Adik ipar Sakur, Misyran, menambahkan, saat hilang sang kakak ipar mengenakan baju putih lengan panjang motif kotak-kotak, berpeci putih, serta celana kain hitam. “Tinggi sekitar 170-an lebih, orangnya agak kurus, rambut sudah beruban dan kulit gelap,” urai Misyran.

Menurut dia, saat hilang Sakur tak membawa uang sama sekali. Disinggung apakah Sakur sudah pikun, Misyran menampiknya. “Ingatannya masih cukup baik, bila ditanya masih nyambung. Ditanya alamat rumah juga masih ingat,” ucap dia.

Keluarga berharap, jika ada pihak atau warga yang menemukan orang dengan ciri-ciri seperti disebutkan di atas, bisa menghubungi di nomor handphone 081347872417 atau 085389764201.

“Tolong bantuan publikasinya. Kami berharap beliau segera diketemukan,” harapnya.
Ditambahkannya, pihak keluarga sudah berkali-kali bolak-balik Madura-Kudus, demi mencari Sakur. “Aslinya memangBangkalan, tapi merantau ke Kalimantan Timur dan sudah ber-KTP sana,” imbuh dia. (tribunjateng/cetak/yan)

Sumber info : Tribun