Demak – Desa Merdeka : Saat ini air bersih bagi warga dukuh Menco desa Berahan Wetan kecamatan Wedung kabupaten Demak merupakan barang langka. Setelah panas musim kemarau datang tandon air bersih warga mulai habis. Untuk kebutuhan minum dan memasak kini harus beli dari penjaja air dari Welahan Jepara.

“ Sudah hampir dua bulan ini saya harus membeli air dari penjual yang mider setiap hari menggunakan mobil. Satu pikul ini hanya cukup untuk 3-4 hari khusus untuk minum dan masak”, ujar Azis warga dukuh Menco pada FORMASS yang mengunjungi desa pesisir di Wedung belum lama ini.

Azis mengatakan , satu pikul terdiri 2 jrigen kapasitas 25 liter ini harus di beli Rp 5.000,-. Setiap 1-2 hari sekali dia membeli air bersih satu pikul untuk kebutuhan keluarganya . Untuk kebutuhan air bersih ini setiap bulannya ia harus mengeluarkan uang Rp 75 ribu – 100 ribu. Itu untuk keperluan biasa jika ada keperluan lain jumlahnya bisa bertambah.

Menurut Azis air bersih saat kemarau bagi warganya merupakan barang langka yang harus di beli. Di musim penghujan hal itu bukan masalah karena tendon air masih banyak. Namun jika musim kemarau datang semua menjadi kering yang ada hanya air sungai yang berasa asin dari laut. Sedangkan sumur-sumur airnya juga asin , meskipun demikian masih digunakan untuk mandi dan cuci.

“ karena air tawar mahal , kalau mandi atau cuci pakaian biasanya memakai air masin dari sumur. Setelah selesai baru kami bilas dengan air tawar pakai ceret. Kalau pakai air tawar semuanya ya pengeluaran harian jadi besar “, tambah Azis.

Sementara itu Ponidi salah satu penjaja air yang ditemui mengatakan , setiap musim kemarau dia ider air bersih ke dukuh Menco pakai truk engkel. Satu truk muat sekitar dua ratus jrigen yang kemudian diisi air yang diambil dari Welahan Jepara. Air itu kemudian ia iderkan ke seluruh pelosok dukuh Menco.

“ Rata-rata pembeli disini belinya 1-2 pikul , saya ider dari pagi hingga sore hari . Satu hari saya bisa balik dua kali. Air kita ambil dari daerah Welahan . Keuntungannya ya lumayan setelah dikurangi bahan bakar dan sewa mobil setiap hari bisa bawa pulang uang Rp 100 ribu – 150 ribu “, ujar penjaja air yang mengaku berasal dari desa Pecuk kecamatan Mijen kabupaten Demak. (Muin)